Dunia

Presiden Bulan Sabit Merah Palestina tuntut penyelidikan independen atas kejahatan Israel di Gaza

Ia juga menuntut agar militer Israel memberikan informasi tentang salah satu anggota tim Bulan Sabit Merah yang hilang di lingkungan Tel al-Sultan di Rafah di Gaza selatan.

Esra Tekin  | 04.04.2025 - Update : 07.04.2025
Presiden Bulan Sabit Merah Palestina tuntut penyelidikan independen atas kejahatan Israel di Gaza Ilustrasi: Seorang anak Palestina menangis di depan mayat salah satu anggota keluarganya.

ISTANBUL

Presiden Bulan Sabit Merah Palestina pada hari Kamis menyerukan penyelidikan independen atas kejahatan Israel di Jalur Gaza dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.

Pernyataan Younis Al-Khatib disampaikan dalam pidatonya di sebuah sesi untuk membahas meningkatnya agresi Israel terhadap warga Palestina di hadapan Dewan Keamanan PBB di New York

Al-Khatib menggarisbawahi perlunya memberikan perlindungan bagi pekerja kemanusiaan di Gaza, memperingatkan tentang runtuhnya sistem kemanusiaan di daerah kantong yang terkepung itu.

Ia juga menuntut agar militer Israel memberikan informasi tentang salah satu anggota tim Bulan Sabit Merah yang hilang di lingkungan Tel al-Sultan di Rafah di Gaza selatan.

Ia menegaskan kembali bahwa pengepungan Israel di Gaza melanggar hukum humaniter internasional, menyerukan agar bantuan segera dikirim ke Gaza dan pembukaan gerbang perbatasan.

Al-Khatib menegaskan bahwa Bulan Sabit Merah Palestina telah kehilangan 30 stafnya di Gaza, termasuk delapan orang dalam insiden di lingkungan Tel al-Sultan.

Pada tanggal 23 Maret, Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan bahwa mereka telah mengirim empat ambulans beserta tim mereka untuk menyelamatkan korban luka akibat serangan Israel di Rafah. Setelah itu mereka menghilang setelah diserang oleh pasukan Israel.

Setelah dihalangi oleh Israel, tim internasional akhirnya dapat memasuki area tempat para petugas medis menghilang dan menemukan jasad mereka.

Lebih dari 50.400 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan militer Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.​​​​​​​

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.