PM Palestina sebut negaranya hadapi blokade politik dan ekonomi AS
PM Palestina Shtayyeh mengatakan kebijakan AS bertujuan untuk menekan otoritas Palestina, memerasnya dan memaksa untuk menukar haknya dengan uang

Ramallah
Qais Abu Samra
RAMALLAH (AA) - Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh pada Senin mengungkapkan bahwa Amerika Serikat (AS) tengah memberlakukan blokade ekonomi dan politik terhadap Palestina.
Berbicara pada rapat kabinet mingguan di Ramallah, Shtayyeh mengatakan Presiden AS Donald Trump mengakui bahwa dia telah memotong bantuan untuk Palestina dan mencegah beberapa negara Arab memenuhi kewajiban mereka terhadap Palestina.
Kebijakan ini, kata Shtayyeh, bertujuan untuk "menekan otoritas Palestina, memerasnya dan memaksa untuk menukar haknya dengan uang".
"Pemilik hak itu kuat, dan dia yang memiliki kemauan dan kepercayaan pada tanah airnya dan kepatuhannya pada tanahnya tidak akan mengkompromikannya demi uang," lanjut Shtayyeh.
Dia menekankan bahwa Palestina “tidak akan tawar-menawar atas hak mereka dengan uang dan akan tetap menentang tekanan dan bertekad untuk mencapai hak, kebebasan dan kemerdekaan mereka”.
Duta Besar AS untuk Israel David Friedman mengatakan kepada harian Israel Hayom pada Kamis lalu bahwa ada pihak dalam pemerintahan AS yang mendukung mantan pejabat Fatah Mohamed Dahlan untuk menggantikan Mahmoud Abbas sebagai presiden Palestina.
Friedman mengungkapkan pihaknya sedang memikirkannya, tetapi AS tidak memiliki keinginan untuk merekayasa pemerintahan Palestina.
Dahlan adalah sosok kontroversial yang dilindungi oleh Uni Emirat Arab saat dia menghadapi masalah hukum dari Palestina dan Turki atas beberapa tuduhan, termasuk pembunuhan, korupsi, dan terlibat dalam upaya kudeta 2016 yang kalah di Turki.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.