Pentagon: YPG/PKK tak libatkan orang Arab dalam pengambilan keputusan di struktur SDF
Kelompok teroris itu tidak mau berbagi kekuasaan dengan orang Arab [di Suriah], kata Badan Intelijen Pertahanan AS
Washington
Servet Gunerigok
WASHINGTON
Badan Intelijen Pertahanan (DIA) dan Komando Sentral Amerika Serikat (CENTCOM) mengeluarkan laporan analisis yang bertentangan terkait sikap YPG/PKK terhadap orang Arab dalam posisi pengambilan keputusan, menurut sebuah laporan Rabu.
"DIA dan CENTCOM memberikan penilaian berbeda tentang kebijakan struktur SDF untuk melibatkan orang Arab dalam penentuan keputusan militer dan politik," kata laporan Pentagon yang dirilis setiap tiga bulan.
Menurut laporan itu, ‘DIA’ mengatakan kepada Pentagon bahwa YPG/PKK, yang menggunakan nama SDF di Suriah, "tak ingin berbagi kekuasaan dengan orang Arab, meski di wilayah mayoritas Arab di wilayah timur laut Suriah di mana para pejuang Arab mungkin mewakili mayoritas dari pasukan garis depan SDF."
"DIA mengatakan bahwa upaya YPG untuk 'membatasi milisi Arab yang selaras' dalam SDF, tampaknya mengindikasikan upaya YPG untuk 'memberantas apa yang tersisa dari otonomi Arab di dalam SDF," ungkap laporan tersebut.
Di sisi lain, laporan itu juga mencantumkan pernyataan yang berbeda oleh CENTCOM AS yang melaporkan kelompok teroris itu telah membuat 'langkah besar' dengan memasukkan milisi Arab dan para pemimpin sipil, serta orang Kristen Suriah, ke dalam dewan pertimbangan militer dan politik.
Laporan itu juga mengungkapkan YPG/PKK menghadapi serangan balasan karena "memaksa para pemuda di daerah-daerah di bawah kendalinya untuk bertempur."
Menurut laporan itu Departemen Luar Negeri AS menyatakan keprihatinan atas laporan SDF telah menahan aktivis masyarakat sipil Arab - termasuk individu yang bekerja pada program-program yang didanai AS.
Masalah persaingan etnis, kemiskinan dan keamanan juga berdampak negatif terhadap dukungan masyarakat Arab terhadap organisasi teroris itu, upaya YPG/PKK untuk mempersenjatai anak muda secara paksa juga kontraproduktif di antara orang Arab, sebut laporan itu.
Dalam kampanye terornya melawan Turki selama lebih dari 30 tahun, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk perempuan, anak-anak, dan bayi.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
