Dunia

PBB desak dunia bantu migran Venezuela

- Lebih dari 15.000 migran Venezuela memasuki Peru minggu ini, kata PBB

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 18.06.2019 - Update : 18.06.2019
PBB desak dunia bantu migran Venezuela Anggota Sosialis Serikat Venezuela (PSUV) dan pendukung Presiden Venezuela Nicolas Maduro menggelar demonstrasi pro-pemerintah di depan Istana Miraflores di Caracas, Venezuela pada 1 Mei 2019. ( Lokman İlhan - Anadolu Agency )

Ankara

Gozde Bayar

ANKARA

PBB meminta komunitas internasional untuk memperkuat dukungan mereka ke negara-negara seperti Peru, Kolombia dan Ekuador, yang menanggung beban arus pengungsi dari Venezuela.

"Hingga saat ini, Rencana Respons Regional untuk Pengungsi dan Migran dari Venezuela, masih sangat kekurangan dana, hampir 79 persen dari total persyaratan pendanaan (USD580 juta) masih belum terpenuhi," kata PBB dalam sebuah pernyataan, Senin.

PBB juga mengatakan bahwa lebih dari 15.000 migran Venezuela memasuki Peru pekan ini dan badan pengungsi UNHCR telah mengirim tim tambahan ke perbatasan negara itu dengan Ekuador untuk mendukung pemerintah.

Merujuk pada ribuan warga Venezuela yang melintasi perbatasan di provinsi Tumbes, barat laut Peru, kepala UNHCR di negara itu, Federico Agusti, mengatakan bahwa para mengungsi menghadapi situasi yang semakin rentan.

“Beberapa dari mereka telah berjalan selama 30 atau 40 hari melalui berbagai negara di wilayah ini. Kami menyaksikan orang-orang yang menderita kekurangan gizi atau dehidrasi dan memiliki masalah medis. Ada semakin banyak keluarga dengan anak-anak,” ujar Agusti.

Pernyataan PBB mengungkapkan bahwa jumlah total pengungsi dan migran Venezuela di negara itu sekarang mencapai sekitar 800.000.

"Secara total, hingga saat ini, Peru telah menerima lebih dari 280.000 permohonan suaka oleh warga Venezuela dan memberikan izin tinggal sementara kepada lebih dari 390.000,” tambahnya.

Pada 8 Juni, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan pembukaan kembali perbatasan Venezuela-Kolombia yang telah ditutup sejak 22 Februari.

Venezuela telah diguncang oleh protes sejak Januari, ketika Maduro dilantik sebagai presiden untuk masa jabatan kedua setelah pemungutan suara yang diboikot oleh oposisi.

Ketegangan meningkat beberapa hari kemudian ketika Guaido menyatakan dirinya bertindak sebagai presiden sementara, sebuah langkah yang didukung oleh AS dan banyak negara Eropa dan Amerika Latin.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.