Politik, Dunia

Para pemimpin negara akan bertemu di New York minggu depan

Pertemuan tingkat tinggi PBB akan dimulai pada 25 September

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 19.09.2018 - Update : 19.09.2018
Para pemimpin negara akan bertemu di New York minggu depan Ilustrasi. Hasil pemungutan suara untuk memilih 5 anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) di New York, Amerika Serikat pada 8 Juni 2018. (Atılgan Özdil - Anadolu Agency)

Ankara

Betul Yuruk

NEW YORK

Para pemimpin dunia akan berkumpul dalam sesi ke-73 Majelis Umum PBB pada pekan depan di New York.

Majelis Umum akan menjadi tuan rumah lebih dari 140 kepala negara dan pemerintah dari seluruh dunia pekan depan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan mewakili negaranya di pertemuan tingkat tinggi yang akan dimulai pada 25 September.

Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin China Xi Jinping dan Kanselir Jerman Angela Merkel tidak akan hadir di KTT itu. Ketiga negara kemungkinan akan diwakili oleh para menteri.

Pemimpin de-facto Myanmar Aung San Suu Kyi - yang tetap diam atas kejahatan terhadap kemanusiaan di Rohingya di Negara Bagian Rakhine Myanmar meskipun ada desakan dari komunitas internasional - juga tidak akan menghadiri KTT itu.

Tema pertemuan Majelis Umum PBB tahun ini adalah "Menjadikan Perserikatan Bangsa-Bangsa Relevan bagi Semua Orang: Kepemimpinan Global dan Tanggung Jawab Bersama untuk Masyarakat yang Damai, Berkeadilan dan Berkelanjutan".

Pada 25 September hingga 1 Oktober, para pemimpin akan menyampaikan pidato mereka.

Negara pertama yang akan berbicara di pertemuan itu adalah Brazil.

Pidato kedua akan disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump sebagai tuan rumah acara tersebut.

Sementara Erdogan akan menjadi pemimpin keempat yang akan berbicara di sidang tersebut. Di sela-sela pertemuan, ibu negara Turki Emine Erdogan juga akan menyelenggarakan acara untuk memperkuat para perempuan di Afrika.


Trump akan pimpin Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya

Setelah mengancam untuk "menghancurkan sepenuhnya" Korea Utara dalam pidatonya di Majelis Umum tahun lalu, Trump diperkirakan akan menargetkan Iran tahun ini.

Trump juga akan memimpin sesi tentang Iran pada 26 September. AS memimpin kepresidenan dewan keamanan untuk bulan September.

Meskipun partisipasi Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pertemuan Majelis Umum ke-73 telah secara resmi diumumkan, tekanan pada Rouhani untuk tidak pergi ke New York meningkat.

Pendanaan Agenda 2030 PBB untuk pembangunan berkelanjutan akan dibahas pada pertemuan tingkat tinggi.

Tuntutan reformasi PBB yang sering disuarakan oleh banyak negara - khususnya Presiden Turki Erdogan, Sekjen PBB Antonio Guterres dan Presiden Majelis Umum PBB untuk sesi ke-72 Miroslav Lajcak - diperkirakan juga akan dibahas oleh para kepala negara tahun ini.

Banyak negara anggota yang menuntut reformasi di PBB, mengatakan bahwa PBB tidak lagi mencerminkan realitas abad ke-21.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.