Dunia

Para aktivis kapal bantuan Handala dilecehkan saat tiba di penjara Israel

'Ketika tiba di penjara Israel, pembela hak asasi manusia AS Chris Smalls diserang secara fisik oleh tujuh orang berseragam,' kata Koalisi Armada Kebebasan

Rania Abu Shamala  | 29.07.2025 - Update : 31.07.2025
Para aktivis kapal bantuan Handala dilecehkan saat tiba di penjara Israel

ISTANBUL

Seorang aktivis kemanusiaan dari kapal bantuan Handala yang menuju Gaza diserang saat tiba di penjara Israel, kata Koalisi Armada Kebebasan (FFC) pada Selasa.

Kapal Handala, yang membawa bantuan berupa susu formula bayi, makanan, dan obat-obatan, disita oleh pasukan Israel di dekat pantai Gaza pada Sabtu malam, dan 21 warga sipil tak bersenjata di dalamnya, termasuk anggota parlemen, petugas medis, dan relawan. 

"Ketika tiba di penjara Israel, pembela hak asasi manusia AS Chris Smalls diserang secara fisik oleh tujuh orang berseragam," kata koalisi di X.

Chris Smalls adalah seorang organisator buruh Amerika dari New Jersey yang mendirikan dan memimpin Amazon Labor Union (ALU).

"Mereka mencekiknya dan menendangnya di kaki, meninggalkan tanda-tanda kekerasan yang terlihat di leher dan punggungnya," kata pernyataan itu.

FFC menekankan bahwa "ketika pengacaranya bertemu dengannya, Chris dikelilingi oleh enam anggota unit polisi khusus Israel. Tingkat kekerasan ini tidak digunakan terhadap aktivis lain yang diculik."

Mereka mengecam serangan tersebut, dan mengatakan, “Kami mengutuk kekerasan terhadap Chris dan menuntut pertanggungjawaban atas serangan dan perlakuan diskriminatif yang dialaminya.”

Kapal bantuan yang diluncurkan oleh Koalisi Armada Kebebasan berlayar dari Italia dalam upaya untuk menerobos pengepungan Israel selama berbulan-bulan, yang menyebabkan 2,4 juta penduduk Gaza berada di ambang kelaparan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah mencegat sejumlah kapal bantuan yang berlayar menuju Gaza di perairan internasional.

Pada Juni, pasukan Israel menyita Madleen dan menahan 12 aktivis internasional, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg dan Anggota Parlemen Eropa asal Prancis Rima Hassan. Sebulan sebelumnya, MV Conscience diserang oleh drone di dekat Malta.

Israel telah memberlakukan blokade terhadap Gaza selama 18 tahun dan, sejak 2 Maret, telah menutup semua penyeberangan, memblokir masuknya konvoi bantuan dan mengabaikan seruan internasional untuk membukanya kembali.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 147 orang telah meninggal karena kelaparan sejak Oktober 2023, termasuk 88 anak-anak.

Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 60.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak.

Pada November tahun lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın