Dunia

Presiden Turkiye Erdogan sambut baik kesepakatan gencatan senjata di Gaza

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengucapkan terima kasih kepada Presiden AS Trump, Qatar, dan Mesir karena telah menunjukkan kemauan politik yang diperlukan untuk mendorong pemerintah Israel menyetujui gencatan senjata.

Busra Nur Cakmak, Efe Ozkan  | 09.10.2025 - Update : 09.10.2025
Presiden Turkiye Erdogan sambut baik kesepakatan gencatan senjata di Gaza Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.

ANKARA

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Kamis menyambut baik kesepakatan gencatan senjata untuk Gaza antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.

"Saya sangat senang bahwa perundingan Hamas-Israel yang diadakan di (kota Mesir) Sharm el-Sheikh, yang juga melibatkan Turkiye, telah berakhir dengan gencatan senjata di Gaza," ujar Erdogan di platform media sosial Turkiye, NSosyal.

"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Presiden AS (Donald) Trump, yang telah menunjukkan tekad politik yang diperlukan untuk mendorong pemerintah Israel menyetujui gencatan senjata, dan kepada negara-negara saudara kami, Qatar dan Mesir, atas dukungan signifikan mereka dalam mencapai kesepakatan ini," tambahnya.

Erdogan mengatakan Ankara akan memantau dengan cermat penerapan ketat kesepakatan gencatan senjata, dan terus berkontribusi pada proses tersebut.

Turkiye juga akan terus menyuarakan dukungannya hingga “sebuah negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, dengan integritas teritorial penuh, didirikan berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.”

"Pada kesempatan ini, saya menyampaikan salam tulus saya kepada saudara-saudari Palestina saya, yang telah menanggung penderitaan yang tak terlukiskan selama dua tahun, berjuang untuk hidup dan martabat dalam kondisi yang tidak manusiawi, kehilangan anak-anak, ibu, ayah, kerabat, dan teman-teman mereka, dan yang, terlepas dari semua tragedi yang telah mereka alami, tidak mengkompromikan pendirian terhormat mereka," kata Erdogan.

Rencana berisi 20 poin tersebut, yang pertama kali diumumkan pada 29 September, mencakup pembebasan semua tawanan Israel dengan imbalan tahanan Palestina, gencatan senjata, pelucutan senjata Hamas, dan pembangunan kembali Gaza.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina di wilayah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti ini telah membuat Gaza hampir tidak dapat dihuni, yang mengakibatkan kelaparan dan penyakit yang meluas.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın