Dunia

Greta Thunberg pusatkan perhatian pada genosida Israel di Gaza setelah dibebaskan dari tahanan Israel

'Saya tidak akan pernah mengerti bagaimana manusia bisa begitu jahat,' kata aktivis asal Swedia itu menggambarkan kebrutalan Israel di Gaza

Aysu Bicer dan Serdar Dincel  | 07.10.2025 - Update : 07.10.2025
Greta Thunberg pusatkan perhatian pada genosida Israel di Gaza setelah dibebaskan dari tahanan Israel

LONDON/ISTANBUL

Aktivis Swedia Greta Thunberg berbicara di depan pers pada Senin untuk pertama kalinya setelah dibebaskan dari penjara Israel.

Greta Thunberg mengatakan dia dipukuli dan dipaksa mencium bendera Israel selama di penjara Israel.

Thunberg termasuk di antara 171 orang yang dideportasi oleh otoritas Israel setelah ditahan karena ikut serta dalam armada bantuan menuju Gaza. Sekelompok aktivis Eropa diterbangkan ke Yunani dan Slovakia setelah dibebaskan dari tahanan Israel.

Terdengar sorak-sorai saat Thunberg dan aktivis lainnya tiba di Yunani, disambut oleh para pendukung setelah cobaan berat yang mereka alami.

Thunberg berbicara di Bandara Eleftherios Venizelos di Athena, menekankan bahwa pengalaman pribadinya bukanlah yang terpenting.

“Saya bisa bercerita panjang lebar tentang perlakuan buruk dan pelanggaran yang kami alami di penjara, percayalah,” ujarnya.

"Tapi bukan itu ceritanya. Biar saya tegaskan: ada genosida yang terjadi di depan mata kita, genosida yang disiarkan langsung," kata Thunberg.

"Tak seorang pun berhak mengatakan kami tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tak seorang pun di masa depan akan bisa mengatakan kami tidak tahu."

Thunberg menuduh Israel “terus memperburuk dan meningkatkan genosida serta penghancuran massal mereka dengan niat genosida, berupaya menghapus seluruh populasi, seluruh bangsa di hadapan Anda.”

"Kita tidak bisa mengalihkan pandangan dari Gaza, dari semua tempat di dunia yang menderita, yang hidup di garis depan sistem bisnis seperti biasa ini: Kongo, Sudan, Afghanistan, Gaza, dan masih banyak lagi. Apa yang kita lakukan hanyalah upaya minimum," tambahnya. 

"Saya takkan pernah mengerti bagaimana manusia bisa begitu jahat. Kalian dengan sengaja membiarkan jutaan orang kelaparan, terjebak dalam pengepungan ilegal, sebagai kelanjutan dari penindasan dan apartheid selama puluhan tahun."

Dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya, Thunberg mengatakan Armada Sumud Global merupakan aksi demonstrasi "solidaritas internasional" terhadap Palestina.

Israel melanggar hukum internasional dengan menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, ujarnya, sambil menambahkan, "Penahanan kami oleh Israel merupakan akibat langsung dari pemerintah kami."

"Negara-negara memiliki kewajiban hukum untuk mengakhiri keterlibatan mereka dalam genosida, yang kini juga dikonfirmasi oleh komisioner PBB," tegasnya, seraya menekankan bahwa Israel "tidak memiliki impunitas" dari genosida tersebut.

Armada Global Sumud, yang sedang dalam perjalanan untuk menerobos blokade Israel dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, mendekati perairan Gaza pada malam 1 Oktober.

Tentara Israel menyerang armada tersebut, secara ilegal menyita puluhan perahu dan kapal serta menahan ratusan penumpangnya.

Itu adalah armada terbesar yang pernah diberangkatkan secara kolektif untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın