Dunia

Palestina undang pengusaha Indonesia untuk berinvestasi

Tiga prioritas investasi Palestina adalah pariwisata, IT, dan produk yang bisa dikonsumsi dan dipakai secara massal

İqbal Musyaffa  | 23.07.2019 - Update : 24.07.2019
Palestina undang pengusaha Indonesia untuk berinvestasi Petani memanen buah kurma di Gaza. Kurma merupakan salah satu produk ekspor andalan Palestina. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Delegasi pemerintah Palestina berkunjung ke Indonesia dengan misi meningkatkan kerja sama perdagangan dan juga mengundang pengusaha Indonesia untuk berinvestasi.

Utusan Palestinian Investment Promotion Agency (PIPA) Ola Hamoudeh mengatakan Palestina sangat siap menerima investasi dari negara-negara lain.

“Kami berada dalam naungan hukum internasional yang kuat dan memiliki regulasi untuk mendorong investasi tetap terjaga dengan aman di Palestina,” tegas Ola.

Ola mengatakan saat ini Palestina sudah memiliki investor asal Timur Tengah dan negara lainnya sebagai bukti Palestina memiliki banyak perangkat untuk mendukung investasi yang lebih baik.

“Tiga prioritas investasi kami adalah pariwisata, IT, dan produk yang bisa dikonsumsi dan dipakai secara massal,” jelas Ola.

Dia juga menegaskan keterbukaan Palestina untuk memberikan arahan dan panduan kepada calon investor terkait berbagai produk dan perusahaan yang bisa untuk mendapatkan penanaman modal.

“Keadaan Palestina sangat kondusif dan aman untuk investasi,” ungkap Ola.

Sementara itu, Direktur Kebijakan Perdagangan dari Pusat Perdagangan Palestina Shadi Shaheen mengatakan dengan bertambahnya investasi di Palestina akan bisa membantu perusahaan negara tersebut untuk berkembang.

“Saat ini ada perkembangan dalam produksi nasional kami hingga 45 persen meskipun ada embargo dari Israel untuk kita memulai usaha,” jelas Shadi.

Menurut dia, Palestina saat ini mendapatkan pengawasan ketat dari Israel di perbatasan dengan adanya tembok perbatasan untuk melemahkan ekonomi dan pariwisata Palestina sehingga orang takut datang ke Palestina dan Yerusalem.

“Usaha ini untuk menghilangkan image kemampuan ekonomi Palestina oleh Israel sangat buruk, sehingga kami menghargai upaya dan bantuan dari negara sahabat seperti Indonesia untuk meningkatkan ekonomi kami,” tegas dia.

Shadi melanjutkan kedatangan delegasi Palestina ke Indonesia adalah untuk memperkuat hubungan kedua negara dengan program-program kerja sama, sekaligus untuk memperkenalkan peluang bisnis dan investasi di Palestina.

“Kami ingin kelanjutan perluasan kerja sama yang sudah ada sebelumnya dari pembebasan bea masuk kurma dan zaitun dengan kemungkinan adanya komoditas lain yang mungkin bisa dibebaskan bea masuknya,” imbuh Shadi

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.