Dunia

Orang Yahudi di Israel kenang kota kelahirannya di Turki

Eli Gezici yang berimigrasi dari Sanliurfa ke Yerusalem hingga kini masih menyukai makanan khas dan lagu daerah Turki

Muhammad Abdullah Azzam  | 18.12.2020 - Update : 18.12.2020
Orang Yahudi di Israel kenang kota kelahirannya di Turki Ilustrasi: Warga Yahudi ortodoks (Foto file - Anadolu Agency)

Quds

Turgut Alp Boyraz

YERUSALEM 

Eli Gezici berimigrasi ke Israel bersama keluarganya pada 1960-an dari provinsi Sanliurfa di tenggara Turki.

Dia tinggal di sana selama 60 tahun terakhir dan berbaur dengan masyarakat. Namun kecintaan dan ingatannya soal Turki, seperti makanan Cig Kofte dan lagu daerah setempat tak kunjung surut.

Dia kerap menikmati makanan Turki yang lezat, dan musik tradisionalnya bersama anggota komunitas Yahudi lainnya di Yerusalem Barat.

Mengelola toko kebab di jalan Jaffa selama 46 tahun terakhir, Gezici mengenang waktu yang dia habiskan di distrik Siverek, Sanliurfa, tanah tempat dia dilahirkan dan dibesarkan.

Dia termasuk di antara 100 keluarga yang meninggalkan distrik itu. Proses migrasi berlanjut selama bertahun-tahun, dan sekarang diperkirakan ada ratusan keluarga Yahudi asal Turki yang sekarang menetap di Israel.

Bahkan beberapa dekade setelah meninggalkan Turki, orang-orang Yahudi Sanliurfa berkumpul untuk menikmati budaya Turki.

"Cig Kofte dibuat di setiap rumah sekali atau dua kali seminggu," kata Gezici kepada Anadolu Agency.

"Kami memasak semua hidangan khusus Sanliurfa di rumah kami," sebut dia.

“Pada 1961, tim sepak bola nasional Turki datang untuk bermain melawan Israel. Saya berada di stadion, duduk di antara penggemar Israel. Tapi ketika Turki mencetak gol, saya berdiri untuk mendukung tim negara itu," sebut dia, sambil mengutarakan cintanya pada Turki.

Dia menuturkan bahwa di Israel ada dua sinagog untuk orang Yahudi dari provinsi Sanliurfa dan Diyarbakir di Turki.

Gezeci mengatakan meski anak-anaknya tidak terlalu paham bahasa Turki, kecintaannya pada budaya Turki sangat kuat. Selama pembatasan virus korona berbulan-bulan, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah menonton saluran Turki.

"Setiap malam saya menonton berita, dan mendengarkan lagu kami (berbahasa Turki)," tutur dia.

Dia mengunjungi kota asalnya enam tahun lalu, dan mengatakan sepertinya tidak ada yang berubah di lingkungan itu, tempat ayahnya mengelola toko pakaian.

"Rumah kami tetap sama, hanya beberapa bangunan baru yang dibangun mengelilinginya," kenang dia.

"Saya masih memiliki teman Muslim Turki di Sanliurfa. Sampaikan salam saya kepada mereka. Saya mencintai dan merindukan Sanliurfa," tukas dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın