Politik, Dunia

Mesir tekankan 'upaya intensif' untuk capai gencatan senjata di Gaza

Presiden Mesir dan Sekjen PBB membahas berbagai upaya untuk segera mencapai gencatan senjata di Gaza

Ibrahim al-Khazen  | 25.03.2024 - Update : 31.03.2024
Mesir tekankan 'upaya intensif' untuk capai gencatan senjata di Gaza

KAIRO

Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Minggu membahas upaya untuk segera mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza.

Presiden al-Sisi menyampaikan “upaya intensif” Mesir untuk segera mencapai gencatan senjata, pertukaran tahanan dan memberikan akses terhadap bantuan kemanusiaan yang cukup ke Gaza, kata pernyataan kepresidenan Mesir.

Dia memuji upaya yang dilakukan Guterres untuk mendesak komunitas internasional agar berkontribusi menghentikan perang Israel di Gaza dan kepatuhannya terhadap hukum internasional dan hukum kerja sama internasional, kata pernyataan itu.

“Penting bagi Dewan Keamanan PBB untuk memikul tanggung jawabnya terkait perang di Gaza,” tambah dia.

Al-Sisi juga memperingatkan konsekuensi serius dari penghentian pendanaan untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

“Ini dianggap sebagai hukuman kolektif terhadap warga Palestina yang tidak bersalah,” kata pernyataan kepresidenan Mesir mengutip pernyataan al-Sisi.

Sekjen PBB juga memuji peran regional Mesir sebagai pilar penting stabilitas, menurut pernyataan itu.

Dia menggarisbawahi pentingnya mencapai gencatan senjata “untuk tujuan kemanusiaan guna memungkinkan pengiriman dan distribusi bantuan yang efektif kepada masyarakat Jalur Gaza.”

Guterres pada Sabtu tiba di kota El-Arish, Mesir, yang berdekatan dengan Jalur Gaza di mana dia mengunjungi pasien Palestina di rumah sakit kota tersebut.

Ini merupakan kunjungan keduanya ke Mesir sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023.

Israel melancarkan serangan militer mematikan ke Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dipimpin oleh kelompok Palestina Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.

Lebih dari 32.200 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 74.500 orang terluka akibat serangan yang menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida dalam sebuah gugatan di Mahkamah Internasional. Keputusan pengadilan pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın