Dunia

Menlu Ukraina, Iran bahas kecelakaan pesawat

'Tuntutan kami tetap tidak berubah,' kata menteri luar negeri Ukraina

Rhany Chaırunıssa Rufınaldo  | 17.01.2020 - Update : 17.01.2020
Menlu Ukraina, Iran bahas kecelakaan pesawat Petugas mengevakuasi jenazah korban kecelakaan pesawat Boeing 737 milik Ukrania Airlines di Teheran, Iran. (Fatemeh Bahrami - Anadolu Agency)

Ankara

Busra Nur Bilgic Cakmak

ANKARA

Menteri luar negeri Ukraina dan Iran pada Kamis berbicara melalui telepon dan membahas kecelakaan pesawat 8 Januari di Teheran.

"Kami membahas pemulangan mayat para korban Ukraina dan juga peran Ukraina dalam penyelidikan bersama, khususnya akses ke black box," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko di Twitter.

"Tuntutan kami tetap tidak berubah," tambah dia.

Pada 8 Januari, semua penumpang yang berjumlah 167 dan sembilan awak tewas ketika pesawat Ukraine International Airlines jatuh tertembak rudal Iran, tak lama setelah lepas landas dari bandara Teheran.

Para korban berasal dari enam negara: Iran (82), Kanada (57), Ukraina (11), Swedia (10), Afghanistan (4) dan Inggris (3).

Awalnya, Iran mengatakan tidak menembak jatuh pesawat, tetapi kemudian mengakui adanya kelalaian manusia dalam penembakan rudal.

Pengumuman ini memicu demonstrasi anti-rezim di Iran.

Insiden itu terjadi beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan Irak sebagai balasan atas pembunuhan Komandan Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat pada 3 Januari.

Iran telah menangkap sejumlah orang yang diduga bersalah menembakkan rudal, tetapi para ahli mengatakan bahwa mereka kemungkinan adalah personil tingkat rendah yang dikambinghitamkan untuk melindungi para pejabat tinggi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.