Politik, Dunia

Menhan Israel desak Netanyahu terima usulan Mesir soal kesepakatan dengan Hamas

Kesepakatan yang menguntungkan, harus disetujui sebagai 'kesempatan untuk memulangkan sandera yang ditahan di Gaza,' kata Menhan Israel Yoav Gallant

Said Amori  | 06.05.2024 - Update : 17.05.2024
Menhan Israel desak Netanyahu terima usulan Mesir soal kesepakatan dengan Hamas

YERUSALEM

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menyetujui proposal yang diajukan Mesir untuk pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza, menurut media lokal.

Lembaga penyiaran publik KAN melaporkan, Gallant pada Minggu mengatakan dalam pertemuan Kabinet bahwa kesepakatan dengan kelompok Palestina Hamas akan menguntungkan dan harus disetujui sebagai “kesempatan untuk membawa kembali sandera yang ditahan di Gaza.”

Menurut media tersebut, Gallant secara pribadi mendesak Netanyahu untuk menyetujui kesepakatan tersebut.

Dalam pertemuan itu, Gallant mengatakan, "Kita harus membawa kembali para sandera. Saya tidak membicarakan hal ini secara terbuka untuk menghindari peningkatan biaya kesepakatan, namun hal itu harus disetujui."

Pernyataan Gallant didukung oleh anggota Kabinet lainnya, meski Netanyahu menyatakan keberatannya, tanpa klarifikasi lebih lanjut.

Sebelumnya pada hari itu, Gallant mengatakan rencana serangan darat terhadap kota Rafah di Jalur Gaza selatan “akan segera terjadi”.

“Kami mengamati tanda-tanda mengkhawatirkan bahwa Hamas tidak berniat mencapai kesepakatan dengan kami,” kata Gallant kepada pasukan militer di Koridor Netzarim di Gaza tengah.

“Ini berarti operasi di Rafah sudah dekat,” sebut dia.

Meski mendapat tentangan internasional, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk menyerang Rafah, rumah bagi lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina, tujuan Netanyahu adalah untuk mengalahkan apa yang disebutnya “batalion Hamas yang tersisa.”

Rafah adalah wilayah terakhir yang tersisa di Jalur Gaza di mana Israel belum secara resmi mengumumkan masuknya pasukannya untuk melanjutkan serangan gencar terhadap warga Palestina.

Hamas, yang diyakini menyandera lebih dari 130 orang Israel, mengadakan pembicaraan di Mesir pada Sabtu untuk gencatan senjata di Gaza dan pertukaran sandera dengan Israel.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın