'Mengundang Jenderal Sisi mengkhianati nilai-nilai Inggris'
Dewan Revolusi Mesir menyatakan mengundang 'diktator' Mesir ke Inggris adalah bentuk pengkhianatan prinsip hak asasi manusia'
Ankara
Fatih Hafiz Mehmet
ANKARA
Undangan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kepada "diktator Mesir" ke Inggris adalah "pengkhianatan nilai-nilai Inggris," kata sebuah organisasi politik Mesir, Rabu.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Dewan Revolusi Mesir mengatakan, meskipun menyambut inisiatif pemerintah Inggris untuk mengadakan pertemuan puncak investasi Inggris-Afrika selama dua hari mulai 20 Januari, namun organisasi itu mengutuk dalam istilah "paling kuat" penggunaan konferensi untuk melegitimasi rezim militer di Mesir dan pimpinannya Jenderal Abdel Fattah al-Sisi.
Pernyataan itu mengatakan Afrika membutuhkan investasi, sementara Inggris ingin memastikan kemakmuran lokal dan penciptaan lapangan kerja sehingga perlu memperbaiki hubungan perdagangannya dengan dunia setelah meninggalkan Uni Eropa.
"Namun, Afrika maupun Inggris tidak perlu mendapatkan dukungan implisit dan eksplisit dari rezim diktator seperti Sisi yang dituduh melakukan pembunuhan di luar hukum, penyiksaan sistemik, pemerkosaan, kebencian terhadap perempuan, dan penindasan brutal terhadap hak asasi manusia oleh semua organisasi hak asasi manusia internasional," kata pernyataan itu.
"Undangan Johnson kepada Jenderal Sisi adalah pengkhianatan terhadap nilai-nilai demokrasi Inggris dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Ini juga merupakan pengkhianatan terhadap rakyat Mesir dan Afrika secara keseluruhan," tambahnya.
Pernyataan itu juga meminta Johnson untuk menolak bertemu al-Sisi.
Dewan Revolusi Mesir didirikan pada tahun 2014 oleh kelompok-kelompok politik Mesir yang ada di luar Mesir.
Al-Sisi berkuasa di Mesir setelah kudeta 2013 terhadap Mohamed Morsi, presiden pertama yang dipilih secara bebas di negara itu.