Mantan komandan Israel desak Trump akhiri perang di Gaza
'Ini bunuh diri secara politik. Hampir seluruh dunia menentang kita [Israel],' kata Yitzhak Brik

ISTANBUL
Seorang mantan komandan Israel pada Senin memohon kepada Presiden AS Donald Trump untuk turun tangan dan memaksa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.
"Untuk saat ini, yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa agar Donald Trump sadar dan menyadari bahwa ia perlu memaksa Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri perang, membebaskan para sandera, membangun kembali negara, dan menyelamatkannya dari kehancuran," ujar Yitzhak Brik, pensiunan mayor jenderal, melalui sebuah berita opini di surat kabar Haaretz.
Mengesampingkan kemungkinan pemerintahan militer Israel yang permanen di Gaza, Brik mengatakan pasukan darat militer “sangat kecil dan kelelahan.”
“Bahkan di tempat-tempat yang mereka masuki, seperti Beit Hanoun (di Gaza utara), mereka tidak sepenuhnya menguasai wilayah tersebut dan hanya bertahan di beberapa titik.”
Dia memperingatkan bahwa pencaplokan sebagian wilayah Gaza akan mengisolasi Israel secara internasional dan menyebabkan boikot ekonomi dan diplomatik lebih lanjut.
"Ini bunuh diri politik. Hampir seluruh dunia menentang kita," kata Brik, merujuk pada meningkatnya seruan internasional soal pengakuan negara Palestina sebagai tanggapan atas serangan Israel di Gaza.
Komandan yang telah pensiun tersebut menggambarkan Israel sebagai “negara paria dan penderita kusta” dan mengkritik pemerintahan saat ini yang “akan dikenang dalam sejarah Israel dengan aib abadi.”
“Sebuah kelompok kecil, ekstremis, dan mesianis, yang dipimpin oleh Perdana Menteri, yang telah menghancurkan negara ini.”
Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 61.000 warga Palestina, hampir setengahnya perempuan dan anak-anak. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan membawanya ke ambang kelaparan.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.