Kepala HAM PBB prihatin dengan kelaparan yang 'tak tertahankan' di Gaza
'Menolak akses warga sipil terhadap makanan bisa menjadi kejahatan perang, dan berpotensi menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan,” ungkap Kepala HAM PBB Volker Turk

LONDON
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk pada Senin mengecam kebijakan kelaparan yang disengaja di Jalur Gaza, dan menyebutnya sebagai "penghinaan terhadap kemanusiaan kolektif kita."
Dalam sebuah pernyataan, Turk menegaskan kembali keprihatinannya atas kelaparan warga sipil dan perlakuan terhadap sandera di Gaza.
"Gambaran orang-orang yang kelaparan di Gaza sangat menyayat hati dan tak tertahankan. Bahwa kita telah mencapai tahap ini merupakan penghinaan terhadap kemanusiaan kita bersama," ujar dia.
Turk menekankan bahwa ini berfungsi sebagai pengingat lain bahwa kekerasan harus diakhiri untuk selamanya, dan menambahkan, "Menyelamatkan nyawa harus menjadi prioritas semua orang."
Menyebut Israel masih terus membatasi bantuan kemanusiaan secara ketat untuk memasuki Gaza, kepala HAM PBB mendesak Israel untuk segera mengizinkan dan memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan yang cukup bagi warga sipil secara cepat dan tanpa hambatan.
"Menolak akses warga sipil terhadap makanan dapat dianggap sebagai kejahatan perang, sekaligus berpotensi menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan," ungkap Turk.
Terkait sandera yang ditawan Hamas, dia mengatakan mereka seharusnya diberi bantuan segera oleh Komite Palang Merah Internasional.
"Saya telah berulang kali menegaskan bahwa para sandera dan semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang harus segera dan tanpa syarat dibebaskan," tekan Turk.
Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 61.000 warga Palestina, hampir setengahnya perempuan dan anak-anak. Kampanye militer Israel telah menghancurkan daerah kantong tersebut.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.