Politik, Dunia

Macron: Prancis persiapkan skenario Brexit

Termasuk menyiapkan skenario pemisahan tanpa kesepakatan, ujar Presiden Prancis

Hayati Nupus  | 23.08.2019 - Update : 24.08.2019
Macron: Prancis persiapkan skenario Brexit Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri) menyambut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di Istana Elysee di Paris, Prancis pada 22 Agustus 2019. (Mustafa Yalçın - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Yusuf Ozcan

PARIS

Presiden Prancis pada Kamis mengatakan bahwa mereka tengah bersiap untuk setiap skenario Brexit, termasuk pemisahan tanpa kesepakatan.

Dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di Elysee Palace, Emmanuel Macron menekankan bahwa tak ada negara Uni Eropa yang akan menegosiasikan kembali perjanjian Brexit.

“Kami sedang mempersiapkan skenario, termasuk terkait pemisahan tanpa kesepakatan," kata Macron.

Dia mengatakan bahwa masalah Brexit perlu diselesaikan dalam sebulan dan tak mungkin untuk membuat perjanjian baru.

Sementara itu Boris Johnson mengatakan: “Kita harus keluar dari UE pada 31 Oktober, sepakat atau tidak sepakat.”

Perdana Menteri Inggris mengatakan hubungan antara Inggris dan Prancis dapat berlanjut setelah Brexit.

Jonhson berulangkali menyatakan bahwa dia akan mengeluarkan Inggris dari Uni Eropa pada 31 Oktober tanpa pengecualian, meski dia yakin akan bernegosiasi dengan Brussels, juga membuat persiapan Brexit yang tanpa kesepakatan.

Persoalan backstop Irlandia merupakan topik sengketa terpanas antara Inggris dan Uni Eropa tentang Brexit.

Berlatar langkah keamanan yang memastikan perbatasan terbuka antara Irlandia Utara—yang menjadi bagian dari Inggris—dan Republik Irlandia, Jika Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan tahun ini.

Parlemen Inggris berulang kali menolak kesepakatan Brexit yang diputuskan oleh Perdana Menteri Theresa May.

Sejumlah anggota parlemen berpendapat bahwa pengaturan jalan buntu dapat memaksa Inggris mengikuti aturan Uni Eropa untuk waktu tak terbatas.

Perdana Menteri Johnson pada Senin meminta Uni Eropa untuk membatalkan pengaturan perbatasan Irlandia, dengan alasan langkah itu tindakan “anti-demokrasi” dan akan merusak proses perdamaian di Irlandia Utara.

*Ditulis oleh Fatih Hafiz Mehmet

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.