ANKARA

Menteri pertahanan Turki, Rusia, dan Suriah bertemu di Moskow pada Rabu dan membahas upaya melawan terorisme di wilayah tersebut, ujar kepala pertahanan Turkiye pada Kamis.

"Pada pertemuan itu, kami membahas apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki situasi di Suriah dan kawasan itu secepat mungkin, sambil memastikan perdamaian, ketenangan, dan stabilitas," kata Menteri Pertahanan Nasional Turkiye Hulusi Akar sebelum kembali ke Ankara dari Moskow.

"Kami menekankan bahwa kami menghormati integritas teritorial dan hak kedaulatan semua tetangga kami, terutama Suriah dan Irak, dan bahwa satu-satunya tujuan kami adalah perang melawan terorisme, kami memiliki tidak ada tujuan lain." Lanjut ia.

Turkiye juga menegaskan bahwa itu bertujuan untuk "menetralkan" PKK/YPG, dan teroris Daesh/ISIS, yang juga merupakan ancaman bagi Suriah.

Otoritas Turkiye menggunakan istilah "menetralkan" untuk menyiratkan bahwa teroris yang dimaksud akan menyerah, dibunuh atau ditangkap.

"Kami telah memberi tahu mereka (Rusia dan Suriah pada pertemuan itu) bahwa kami sedang berupaya untuk memastikan keamanan negara, bangsa, dan perbatasan kami," kata Akar, menambahkan bahwa negaranya "berusaha untuk mencegah migrasi lebih lanjut dari Suriah ke Turkiye."

Dia mengatakan bahwa krisis Suriah harus diselesaikan secara inklusif dan holistik dalam kerangka resolusi Dewan Keamanan PBB 2254.

“Dalam hal ini, kami menilai bahwa pekerjaan yang akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan dan di Suriah,” tambah ia.

Akar juga menegaskan kembali bahwa menteri pertahanan Turkiye, Rusia, dan Suriah sepakat untuk melanjutkan pertemuan untuk memastikan stabilitas di Suriah dan kawasan yang lebih luas.