Jerman dan Suriah bahas upaya rekonstruksi dan pemulangan pengungsi
Jerman dorong pengungsi suriah untuk kembali secara sukarela, Kata Menlu Wadephul
BERLIN
Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul pada Selasa mengatakan bahwa pemerintahnya ingin memfasilitasi kondisi yang memungkinkan pengungsi Suriah kembali ke negara asal mereka secara sukarela.
“Orang-orang Suriah harus didorong untuk kembali secara sukarela dan diberi kemampuan untuk melakukannya agar mereka dapat membangun kembali negaranya,” kata Wadephul dalam konferensi pers di Berlin.
Dia menegaskan tidak ada perbedaan pandangan antara dirinya dan Kanselir Friedrich Merz mengenai pemulangan pengungsi Suriah.
Wadephul mengatakan pemerintah Jerman saat ini tengah berdialog dengan otoritas Suriah untuk mendeportasi individu yang melakukan tindak kriminal atau dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan publik. Di saat yang sama, Berlin juga berupaya mendukung pemulihan ekonomi Suriah guna menciptakan kondisi yang memungkinkan para pengungsi untuk kembali.
“Kami akan mengadakan Dewan Bisnis Jerman–Suriah. Ini berarti mitra saya dari Suriah akan datang ke sini. Kami berdua akan memimpinnya dan bekerja secara konkret agar negara itu memiliki peluang untuk maju dan kami dapat membangun kembali lingkungan yang hancur. Ini akan memerlukan waktu,” ujar Wadephul.
Ia menambahkan bahwa jika pengembalian secara sukarela tidak terjadi, maka deportasi dapat dilakukan bagi mereka yang tidak memiliki status hukum, pekerjaan, atau izin tinggal di Jerman.
“Jerman telah menunjukkan keramahan yang besar kepada banyak orang Suriah dan memiliki kepentingan yang sah untuk mengharapkan mereka yang telah menerima perlindungan di sini—dengan dukungan pembayar pajak Jerman—bersiap untuk pulang ketika kondisi memungkinkan, terutama jika mereka tidak memiliki pekerjaan atau tempat tinggal di sini,” kata Wadephul.
“Itu hal yang sepenuhnya wajar. Kami ingin memfasilitasi hal ini, dan jika tidak terjadi secara sukarela, maka negara juga dapat mengambil inisiatif. Itu hal yang sepenuhnya jelas dan tak perlu diperdebatkan,” tambahnya.
Akhir pekan lalu, politisi konservatif itu memicu perdebatan besar di internal partainya, Uni Demokratik Kristen (CDU), setelah menyatakan keraguan soal pemulangan pengungsi Suriah karena kondisi di negara tersebut.
Saat berkunjung ke Harasta, pinggiran kota Damaskus, Wadephul mengaku terkejut melihat tingkat kehancuran akibat perang saudara Suriah.
Wadephul mengatakan pemulangan pengungsi hanya dapat dilakukan dalam lingkup yang sangat terbatas untuk saat ini, karena sebagian besar infrastruktur negara telah hancur.
Di tengah kritik tajam dari sesama politisi CDU, Kanselir Merz pada Senin mengatakan bahwa pemerintah sedang bekerja sama dengan otoritas Suriah untuk mendukung pemulihan ekonomi, rekonstruksi, dan kembalinya para pengungsi Suriah ke tanah air mereka.
“Perang saudara di Suriah telah berakhir. Tidak ada lagi alasan untuk mendapatkan suaka di Jerman, dan karena itu kita dapat memulai proses pemulangan,” kata Merz. Ia menambahkan bahwa mereka yang menolak untuk kembali bisa saja dideportasi dalam waktu dekat.
Jerman saat ini menampung lebih dari 700.000 pengungsi Suriah, sebagian besar dengan izin tinggal sementara. Jika digabungkan dengan mereka yang memiliki izin tinggal permanen dan kewarganegaraan ganda, jumlah penduduk berlatar belakang Suriah di Jerman mencapai hampir 1,3 juta orang, menurut data resmi.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
