Dunia

Jepang konfirmasi penemuan virus Wuhan

Otoritas Thailand menjadi negara pertama di luar China yang melaporkan kasus, sementara Taiwan menyatakan virus sebagai penyakit menular

Rhany Chaırunıssa Rufınaldo  | 16.01.2020 - Update : 17.01.2020
Jepang konfirmasi penemuan virus Wuhan Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Ankara

Riyaz ul Khaliq

ANKARA 

Jepang pada Kamis mengumumkan bahwa kasus pertama coronavirus telah ditemukan di negara itu, menjadikannya negara kedua yang melaporkan kasus semacam itu di luar China tempat virus pertama kali ditemukan.

Menurut kantor berita Kyodo, Pejabat kesehatan Jepang mengatakan satu pasien China yang tinggal di Prefektur Kanagawa timur terkena virus ketika bepergian ke Provinsi Wuhan, China, tempat virus itu berasal.

Sabtu lalu, China mengkonfirmasi kasus kematian pertama akibat virus yang mulai mewabah di China tengah pada Desember 2019.

Diagnosis Komisi Kesehatan Kota Wuhan mengungkapkan 41 kasus pneumonia yang disebabkan oleh coronavirus.

Laporan Kyodo mengatakan pria China yang berusia 30-an itu kemungkinan tertular penyakit dari warga lokal.

"Kemungkinannya bahwa infeksi akan meluas [di Jepang] kecil," kata Kementerian Kesehatan Jepang.

Thailand juga mengkonfirmasi pada Senin bahwa seorang wanita China berusia 61 tahun dari Wuhan dirawat di sebuah rumah sakit di Nonthaburi selama lima hari, lansir South China Morning Post.

"Dia dirawat pada hari kedatangannya di Bangkok bersama kelompok wisata, tiga hari setelah dia mengalami gejala termasuk demam, sakit tenggorokan dan sakit kepala," kata laporan itu.

Kementerian Kesehatan Vietnam juga menempatkan dua turis China dari kota Wuhan dalam ruangan isolasi dan menjaga mereka di bawah pengawasan setelah mendarat di Bandara Internasional Danang pada Selasa.

Sementara itu, Taiwan secara resmi menyatakan virus itu sebagai penyakit menular.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.