Dunia

Jaksa Paris sebut tersangka perampokan museum Louvre 'penjahat kecil', bukan profesional

Tersangka yang saat ini didakwa adalah 'warga lokal' dari Seine-Saint-Denis, pinggiran utara Paris, kata Laure Beccuau

Necva Tastan Sevinc, Merve Berker  | 03.11.2025 - Update : 05.11.2025
Jaksa Paris sebut tersangka perampokan museum Louvre 'penjahat kecil', bukan profesional

ISTANBUL 

Perampokan di Museum Louvre awal bulan ini dilakukan oleh pelaku lokal dan bukan anggota jaringan kejahatan terorganisasi, kata jaksa Paris, saat penyelidikan atas pencurian perhiasan senilai EUR88 juta (USD94 juta) terus berlanjut.

Jaksa Paris Laure Beccuau pada Minggu mengatakan kepada radio Franceinfo bahwa para tersangka yang saat ini didakwa adalah “penduduk lokal” dari Seine-Saint-Denis, pinggiran utara Paris.

"Ini bukan kenakalan biasa, tetapi merupakan jenis kenakalan yang umumnya tidak kita kaitkan dengan kejahatan terorganisir tingkat atas," ujar dia.

Pernyataan itu dilontarkan dua minggu setelah sekelompok pencuri memarkir truk curian di luar Louvre, menggunakan lift furnitur untuk mencapai lantai pertama, dan membobol salah satu ruangan paling mewah di museum itu.

Dalam hitungan menit, mereka melarikan diri menggunakan skuter dengan membawa perhiasan kerajaan, termasuk kalung zamrud dan berlian yang pernah diberikan oleh Napoleon I kepada istrinya Marie Louise, dan diadem milik Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III.

Beccuau mengonfirmasi bahwa setidaknya satu orang masih buron. Empat orang telah didakwa sejauh ini, termasuk seorang pria berusia 37 tahun dan seorang wanita berusia 38 tahun yang DNA-nya dikabarkan ditemukan di lift yang digunakan dalam perampokan tersebut.

Pria tersebut didakwa melakukan pencurian terorganisasi dan konspirasi kriminal, sementara wanita tersebut menghadapi dakwaan terlibat dalam pencurian terorganisasi.

Jaksa Paris menggambarkan mereka sebagai pasangan dengan anak-anak yang “menyangkal keterlibatan apa pun.”

Wanita itu muncul di pengadilan pada Sabtu kemarin di Paris dan menyatakan kekhawatirannya terhadap keselamatan keluarganya.

Dua pria lainnya, berusia 34 dan 39 tahun, ditangkap sebelumnya dan didakwa dengan pencurian dan konspirasi kriminal.

Keduanya pernah dihukum karena pencurian, dan jaksa penuntut mengatakan mereka telah "mengakui sebagian" keterlibatan mereka.

Tiga orang tambahan yang ditahan bersama pasangan itu pada 29 Oktober kemudian dibebaskan tanpa dakwaan.

Beccuau mengatakan para penyelidik masih berupaya menemukan permata yang hilang. "Kami sedang memeriksa semua kemungkinan di pasar paralel untuk menjual perhiasan ini," ujarnya.

“Ini bisa digunakan untuk pencucian uang atau perdagangan; semua petunjuk sedang diselidiki,” tukas dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın