Iran tawarkan pakta non-agresi dengan negara-negara Teluk
Iran ingin membangun hubungan yang harmonis dengan semua negara tetangganya
İran
Hiba Sait
ANKARA
Iran menawarkan untuk menandatangani pakta non-agresi dengan negara-negara Teluk.
"Kami akan terus melawan segala upaya permusuhan ke Iran, termasuk perang ekonomi maupun militer," kata Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif saat konferensi pers di Baghdad, pada Minggu, bersama rekan sejawatnya dari Irak Mohamed Alhakim.
Zarif menekankan bahwa Iran ingin "membangun hubungan yang harmonis" dengan semua negara Teluk.
Pada Jumat, CNN menyebutkan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyetujui pengiriman sekitar 1.500 tentara AS ke Timur Tengah “untuk menghadapi ancaman Iran".
Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan AS-Iran sejak Trump secara sepihak menarik partisipasi negaranya dari perjanjian nuklir yang ditandatangani Iran dengan kelompok negara P5 +1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman).
Pemerintahan Trump juga telah memberlakukan kembali sanksi ke sektor perbankan dan energi Iran, sementara Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz yang strategis untuk pengiriman minyak AS.
Zarif, yang tiba di Irak pada Sabtu untuk kunjungan tiga hari, mengatakan Iran tidak berniat meningkatkan aktivitas militer di wilayah tersebut.
"Kami siap menerima inisiatif apa pun untuk mengurangi eskalasi dan membangun hubungan yang baik dengan semua negara tetangga," kata dia lagi.
Dia juga meminta Eropa untuk mengaktifkan mekanisme perdagangan dengan Iran dan melakukan lebih banyak upaya untuk mempertahankan kesepakatan nuklir 2015.
"Iran memang tidak melanggar perjanjian nuklir, tapi perundingan saja tidak akan cukup untuk mempertahankan kesepakatan itu," tandas Menlu Iran.
