
TEHERAN, Iran
Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Senin menegaskan bahwa negaranya tidak ingin memperluas perang di kawasan, tetapi mereka akan menanggapi kejahatan Israel, khususnya pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh.
Haniyeh dibunuh di sebuah wisma di Teheran pada 31 Juli setelah menghadiri upacara pelantikan Pezeshkian.
Hamas dan Iran menuduh Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh, sementara Tel Aviv tidak membantah atau mengonfirmasi bertanggung jawab.
Pezeshkian membuat pernyataan tersebut selama pertemuannya di Teheran dengan Sergei Shoygu, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, lapor kantor berita negara Iran IRNA.
Dia mengatakan kepada Shoygu bahwa Israel berupaya untuk mengobarkan api di kawasan Timur Tengah melalui pembunuhan Haniyeh dan kejahatan lainnya terhadap warga Palestina.
Presiden Iran menekankan bahwa negaranya tidak pernah berkeinginan untuk meningkatkan ketegangan dan memicu perang di kawasan tersebut, dan Israel "pasti akan menerima balasan atas kejahatannya."
Iran dan Rusia adalah sekutu dekat yang telah meningkatkan hubungan bilateral dalam beberapa tahun terakhir di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat (AS).
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.