Dunia

Hamas puji upaya Rusia untuk masalah Palestina

Rusia dapat berkontribusi dalam penyatuan kembali Palestina, kata pejabat Hamas Mousa Mohammed Abu Marzouk

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 18.07.2019 - Update : 19.07.2019
Hamas puji upaya Rusia untuk masalah Palestina Ilustrasi: Lambang garakan Hamas. (Foto file - Anadolu Agency)

Moskova

Elena Teslova

MOSKOW

Seorang petinggi gerakan perlawanan Palestina Hamas pada Rabu memuji upaya Rusia dalam membawa penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel.

Mousa Mohammed Abu Marzouk mengatakan pada konferensi pers di Moskow bahwa Rusia sedang memulihkan keseimbangan kekuasaan di wilayah tersebut.

Abu Marzouk juga mengutuk kebijakan sejumlah negara Arab yang bertindak melawan kepentingan Palestina.

"Rusia menciptakan penyeimbang AS di wilayah tersebut, sehingga mengembalikan keseimbangan. Juga, Rusia memiliki hubungan baik dengan mayoritas kelompok oposisi Palestina dan dapat berkontribusi pada penyatuan kembali Palestina. Rusia memiliki pengaruh di Israel dan ini adalah penting juga," ujar dia.

Abu Marzouk, yang mengadakan diskusi dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, mengangkat masalah pemblokiran Jalur Gaza oleh pasukan Israel.

Selama pembicaraan, kata dia, Rusia menegaskan kembali posisi mengenai solusi masalah Palestina-Israel.

Merujuk pada serangan Israel di Jalur Gaza, Abu Marzouk mengatakan setiap agresi harus diprotes secara luas.

"Yang satu punya bom, yang lain tidak bersenjata. Kita harus angkat suara melawan yang kuat, yang menggunakan kekuatan mereka melawan yang lemah," tegas dia.

Dia juga ingat bahwa selain digempur serangan udara Israel secara rutin, Jalur Gaza juga kekurangan kebutuhan pokok.

"Blokade Jalur Gaza telah berlangsung sejak 2007. Kami dilarang mengimpor makanan, obat-obatan, tingkat pengangguran 60-70 persen. Warga menderita kekurangan air. Infrastrukturnya hancur, layanan sosial tidak berfungsi. Kami hanya memiliki listrik 4-6 jam per hari, kadang-kadang 8 jam, kadang-kadang 2 jam," kata Abu Marzouk.

Negosiasi Palestina-Israel gagal pada April 2014, setelah Israel tidak mau menghentikan aktivitas permukiman dan menolak untuk menerima solusi dua negara berdasarkan perbatasan pra-1967.

Israel juga mengingkari janji untuk membebaskan tahanan Palestina dari penjara Israel.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.