ANKARA

Aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg mendapat larangan masuk sementara ke Kota Venesia setelah ikut serta dalam aksi protes yang mewarnai Canal Grande menjadi hijau terang untuk menyoroti krisis iklim yang memburuk.

Menurut laporan media pada Selasa, Thunberg, 22, dilarang memasuki wilayah Venesia selama 48 jam setelah menghadiri demonstrasi kelompok lingkungan Extinction Rebellion pada akhir pekan.

Aksi tersebut melibatkan penggunaan pewarna pelacak yang tidak beracun ke perairan kanal untuk memperingatkan “dampak besar dari runtuhnya iklim,” seperti disampaikan kelompok itu kepada ABC News.

Thunberg dan para aktivis lainnya membentangkan spanduk bertuliskan “stop ecocide” di Jembatan Rialto, kemudian berkeliling kota dengan kostum merah berkerudung. Ia dan puluhan peserta aksi lainnya didenda masing-masing USD172.

Aksi serupa juga terjadi di Milan, Palermo, dan Bologna, di mana air mancur serta saluran air turut diwarnai hijau.

Gubernur wilayah Veneto, Luca Zaia, mengecam aksi tersebut dan menyebutnya merusak. “Vandalisme tidak melindungi lingkungan,” tulisnya di Instagram.

“Aksi seperti ini merusak Venesia, membutuhkan restorasi, dan secara paradoks justru menimbulkan polusi.”

Protes Extinction Rebellion ini merupakan bagian dari rangkaian aksi iklim yang semakin disruptif dalam beberapa tahun terakhir, termasuk insiden pelemparan sup tomat dan kentang tumbuk ke lukisan karya Van Gogh dan Monet, serta pengecatan patung Degas di Washington.

Bulan lalu, Thunberg ditahan dan dideportasi dari Israel setelah bergabung dalam armada kapal yang berupaya mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.