
ANKARA
ANKARA (AA) - Turki sangat menghargai dukungan Togo dalam memerangi Organisasi Teroris Fetullah (FETO), kelompok di balik kudeta 2016 yang gagal di Turki, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Selasa.
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan sejawatnya dari Togo Faure Gnassingbe di ibu kota Lome, Erdogan mengatakan bahwa Togo mengambil langkah-langkah kerja sama keamanan militer sehingga terorisme tidak menyusup ke wilayah Afrika Barat.
"Kami akan selalu mendukung Togo dalam hal ini," tambah dia.
"Kami ingin negara-negara sahabat dibersihkan dari belenggu FETO, saya harap kami akan mencapai keberhasilan ini," tegas Erdogan.
FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS Fetullah Gulen melancarkan kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016, yang menyebabkan 251 orang tewas dan 2.734 terluka.
Ankara menuduh FETO berada di belakang kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi institusi Turki, khususnya militer, polisi, dan peradilan.
Pemimpin Turki mengatakan kunjungannya menandai kunjungan presiden pertama dari Turki dan hubungan bilateral tingkat tinggi baru-baru ini yang mendapatkan momentum di mana kedua belah pihak menyepakati kerja sama di berbagai bidang.
”Kami memiliki perspektif dan pendekatan yang sama dalam berbagai mata pelajaran; kami bersedia bekerja sama dalam politik, ekonomi, perdagangan, dan militer,” kata presiden, seraya menambahkan bahwa Turki menyambut kebijakan luar negeri Togo yang aktif sehubungan dengan penyelesaian ketegangan melalui cara-cara damai.
Erdogan mengungkapkan volume perdagangan antara kedua negara mencapai USD148 juta pada 2020 dan perusahaan Turki siap menjadi bagian dari investasi di bidang pariwisata, pertanian, energi dan konstruksi sebagai bagian dari rencana pembangunan nasional Turki.
“Kami memiliki langkah-langkah yang dapat kami ambil bersama, terutama di [bidang] industri pertahanan,” kata dia, mencatat bahwa kedua negara juga dapat mengambil sikap bersama dalam pertahanan dan keamanan dalam upaya untuk menggagalkan kemungkinan infiltrasi teror ke wilayah tersebut.
Erdogan juga menggarisbawahi bahwa Turki dan Dewan Turki akan menyumbangkan vaksin Covid-19 ke Togo, Burkina Faso, dan Liberia sebagai bagian dari upaya mereka untuk memerangi pandemi.
Dewan Turki didirikan pada 2009 sebagai organisasi antar-pemerintah dengan tujuan menyeluruh untuk mempromosikan kerja sama yang komprehensif di antara negara-negara berbahasa Turki.
Organisasi ini terdiri dari Azerbaijan, Kazakhstan, Kirgistan, Turki, dan Uzbekistan sebagai negara anggota dan Hongaria sebagai negara pengamat.
Presiden Turki memulai tur empat hari ke tiga negara Afrika, termasuk Angola, Togo, dan Nigeria, mulai hari Minggu kemarin.
Kunjungan kerja Erdogan ke Afrika, yang juga mencakup Nigeria, dianggap sangat penting untuk peluang kerja sama baru di Afrika