Dubes RI sebut kesepakatan 48 jet tempur Kaan ‘tonggak sejarah’ hubungan Turkiye-Indonesia
'Saya sangat senang menyaksikan tonggak sejarah dalam kerja sama pertahanan bilateral antara Tukiye-Indonesia,' kata Dubes RI Achmad Rizal Purnama kepada Anadolu

ISTANBUL
Duta Besar RI untuk Ankara Achmad Rizal Purnama memuji kesepakatan penjualan 48 jet tempur mutakhir generasi kelima KAAN antara Turkiye dan Indonesia, dan menyebut perjanjian itu merupakan titik balik bersejarah bagi hubungan kedua negara.
Dalam wawancaranya dengan Anadolu, Dubes Rizal mengungkapkan Turkiye telah membuat kemajuan signifikan di bidang industri pertahanan dan telah menjadi salah satu negara terdepan di bidang ini.
Menyatakan rasa puasnya atas kesepakatan produksi 48 pesawat tempur KAAN untuk Indonesia, Dubes Rizal mengungkapkan industri pertahanan Turkiye telah menjadi salah satu prioritas dalam misi yang diembannya sejak hari pertama kedatangannya ke Turkiye.
"Sejak awal kedatangan saya di Turkiye, industri pertahanan menjadi salah satu prioritas saya dalam misi kita memajukan hubungan bilateral Indonesia-Turkiye," kata dia.
Terkait kunjungan timbal balik Presiden RI Prabowo Subianto ke Turkiye, dia juga menegaskan hubungan dekat yang dijalin Prabowo dan Presiden Recep Tayyip Erdogan tak hanya sekadar hubungan antara dua presiden saja, melainkan juga mewakili kedekatan rakyat Indonesia dan Turkiye.
“Kedua pertemuan dalam dua bulan terakhir ini menunjukkan kedekatan hubungan bilateral kita, tidak hanya di tingkat kedua presiden kita tetapi juga di antara rakyat kita,” ucap Rizal.
Indonesia-Turkiye mitra inovasi dan perdamaian
Dubes Rizal Purnama menggarisbawahi hubungan kerja sama antara kedua negara, dengan mengatakan kemitraan antara Turkiye dan Indonesia melampaui hubungan penawaran dan permintaan.
"Kita bukan sekadar pembeli dan penjual; kita adalah mitra setara yang berkomitmen pada inovasi, ketahanan, perdamaian, dan stabilitas, tidak hanya bagi kedua negara kita tetapi juga bagi kawasan kita masing-masing dan bahkan dunia pada umumnya," kata dia.
Dubes RI mengatakan tingkat kerja sama di bawah perjanjian KAAN "juga mencakup transfer teknologi, integrasi infrastruktur industri Indonesia ke dalam produksi KAAN, dan dukungan terhadap ekosistem pertahanan dalam negeri Indonesia."
"Empat puluh delapan jet tempur Turkiye akan selesai dalam 120 bulan, dan ini akan menjadi tonggak yang sangat penting dalam perjanjian kerja sama pertahanan kami," ujar dia.
Menguraikan niat Indonesia untuk berkontribusi pada perdamaian regional dan global, Duta Besar RI di Ankara mengatakan salah satu prioritas utama Indonesia adalah memajukan kerja sama dengan Turkiye, yang mewakili aspek paling strategis dari kemitraan tersebut.
"Tujuan kami sangat jelas: untuk menjaga kedaulatan kami, dan pada saat yang sama, kami ingin memberikan kontribusi bagi perdamaian dan stabilitas regional dan global di dunia. Saya sangat senang menyaksikan tonggak sejarah ini dalam kerja sama pertahanan bilateral antara kedua negara kita,” tukas Rizal.