ISTANBUL

Kepala Urusan Keagamaan Turkiye Ali Erbas mengecam perusakan dan pembunuhan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

“Berdiam diri dalam menghadapi tragedi ini tidak hanya akan memperdalam penderitaan saat ini, tetapi juga akan membuka luka yang tak terjembatani dalam hati nurani generasi mendatang,” katanya di akhir acara “Masa Depan Gaza: KTT Bantuan Kemanusiaan Internasional,” yang diselenggarakan oleh Yayasan Diyanet Turkiye dan Yayasan Al Khair di Istanbul.

Menekankan bahwa serangan Israel terhadap Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober 2023, tidak hanya menargetkan warga sipil yang tidak bersalah, Erbas mengatakan bahwa serangan tersebut juga menghancurkan nilai-nilai umum kemanusiaan dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional.

Dia menuturkan hilangnya puluhan ribu nyawa warga sipil yang tidak bersalah dan pengungsian paksa jutaan orang sebagai akibat dari serangan sistematis Israel yang merusak akan menyebabkan luka sosial yang dalam di Gaza yang akan berlangsung selama beberapa generasi.

Pemukiman, rumah sakit, sekolah, tempat ibadah dan ruang hidup warga sipil di seluruh Gaza telah menjadi sasaran tanpa ampun; kota-kota telah berubah menjadi reruntuhan, warisan sejarah dan budaya telah dihancurkan,” ujar Erbas.

Dia menyebut seruan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan agar dunia bekerja sama untuk membangun kembali dan mendukung Gaza.