6 tentara penjaga perdamaian Afrika terbunuh di Somalia
Tentara dari Burundi menyerang distrik Balad, menewaskan 6 orang dan melukai 3 lainnya

Bujumbura
Jean Bosco
BUJUMBURA, Burundi
Sedikitnya enam tentara dari negara Afrika Timur, Burundi, tewas dalam serangan di dekat ibu kota Somalia, Mogadishu, kata juru bicara Militer.
Para prajurit tersebut adalah bagian dari Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM).
"Unsur-unsur kelompok teroris al-Shabaab telah menyerang tentara Burundi dari Misi Penjaga Perdamaian Somalia (AMISOM) di distrik Balad, yang terletak sekitar 30 kilometer timur laut dari Ibu Kota Mogadishu," kata Kolonel Floribert Biyereke, Minggu malam. .
Biyereke menjelaskan bahwa enam tentara tewas di tempat, tiga lainnya menderita luka-luka serius, sementara dua prajurit dinyatakan hilang.
Serangan terjadi hanya beberapa hari setelah enam orang, termasuk dua komisioner distrik, tewas dalam serangan bom bunuh diri di sebuah gedung pemerintah Burundi.
Kelompok Somalia yang berafiliasi dengan al-Qaeda, al-Shabaab, mengklaim bertanggung jawab atas serangan bunuh diri yang mematikan itu.
Dengan kekuatan 22.000 tentara, Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) adalah misi penjaga perdamaian regional yang aktif bekerja di bawah mandat Uni Afrika dan PBB.
Pasukan itu dibentuk oleh Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika pada Januari 2007, dengan mandat awal selama enam bulan.
Kontingen Burundi adalah yang terbesar kedua dalam AMISOM dengan 5.432 tentara, setelah Uganda yang memiliki lebih dari 6.000 tentara.
Burundi telah aktif berpartisipasi dalam Pasukan Pemelihara Perdamaian Uni Afrika di Somalia sejak 2007.
Somalia, negara yang terletak di Tanduk Afrika dan berbatasan dengan Ethiopia di barat dan Teluk Aden di utara, telah mengalami sejumlah serangan teror selama dua dekade terakhir.
Pada Oktober 2017, ratusan orang tewas dalam ledakan bom mobil ganda di Mogadishu, serangan paling mematikan dalam sejarah negara itu.