38 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan
Azerbaijan Airlines mengatakan pesawat yang membawa 62 penumpang dan 5 awak jatuh saat terbang dari Baku menuju kota Grozny di Rusia

MOSKOW
Setidaknya 38 orang tewas setelah pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan pada Rabu.
Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Kanat Bozumbayev mengatakan selama konferensi pers di Aktau bahwa 38 orang tewas dan 29 orang diselamatkan.
Menurut pernyataan AZAL di Telegram, 62 penumpang dan lima awak berada di dalam pesawat Embraer 190, yang jatuh sekitar 3 kilometer (1,8 mil) dari Aktau saat terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke kota Grozny di Republik Chechnya Rusia.
Maskapai itu kemudian menangguhkan penerbangan antara Baku dan Grozny serta penerbangan antara Baku dan kota Makhachkala, ibu kota negara tetangga Republik Rusia Dagestan.
Kementerian Situasi Darurat Kazakhstan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 52 personel dan 11 unit peralatan dikirim ke lokasi kecelakaan, tempat pesawat itu terbakar.
Kemudian dikatakan bahwa 150 personel dan 45 unit peralatan dari layanan darurat Kazakhstan terlibat dalam upaya pencarian dan penyelamatan.
Kanan Zeynalov, juru bicara Kantor Kejaksaan Agung Azerbaijan, sebelumnya mengatakan pada jumpa pers di Baku bahwa ada 32 orang yang selamat.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, yang mempersingkat kunjungannya ke kota St. Petersburg Rusia, mengumumkan dalam sebuah pertemuan dengan pejabat pemerintah bahwa sebuah komisi telah dibentuk untuk menyelidiki alasan di balik kecelakaan itu.
"Penyebab kecelakaan itu belum kami ketahui. Ada berbagai teori, tetapi saya yakin masih terlalu dini untuk membahasnya. Masalah ini harus diselidiki secara menyeluruh," kata Aliyev seperti dikutip dalam sebuah pernyataan dari kepresidenan Azerbaijan.
Aliyev kemudian mengeluarkan dekrit yang menyatakan tanggal 26 Desember sebagai hari berkabung nasional.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev juga memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan itu, yang dipimpin oleh Bozumbayev dan mengirim tim medis dari ibu kota Astana untuk membantu para korban.
AZAL mengatakan kepada kantor berita negara Azerbaijan, Azertac dan Badan Transportasi Udara Federal Rusia, bahwa temuan awal menunjukkan tabrakan dengan burung sebagai penyebab kecelakaan.
Media Rusia mengatakan pesawat itu tidak dapat mendarat di Grozny karena serangan pesawat nirawak Ukraina. Pilot mengalihkan penerbangan ke kota Makhachkala tetapi terhalang oleh kabut, dan akhirnya meminta untuk mendarat di Aktau.
Kemudian pada Rabu, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi di Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Andriy Kovalenko, mengatakan di Telegram bahwa pesawat itu dilaporkan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.
"Rusia seharusnya menutup wilayah udara di atas Grozny tetapi tidak melakukannya. Pesawat itu dirusak oleh Rusia dan dikirim ke Kazakhstan alih-alih melakukan pendaratan darurat di Grozny dan menyelamatkan nyawa orang," tambah Kovalenko.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.