Dunia

11 pengungsi Rohingya meninggal akibat Covid-19 di kamp Bangladesh

Lebih dari 500 pengungsi dipastikan terinfeksi virus korona sejak Maret tahun lalu

Ekip  | 21.04.2021 - Update : 21.04.2021
11 pengungsi Rohingya meninggal akibat Covid-19 di kamp Bangladesh Ilustrasi. (Foto file - Anadolu Agency)

Dhaka

SM Najmus Sakib

DHAKA, Bangladesh

Sedikitnya 11 pengungsi Rohingya meninggal karena Covid-19, sementara sekitar 507 pengungsi lainnya terinfeksi virus mematikan itu di salah satu kamp pengungsi terbesar di dunia di Cox's Bazar, Bangladesh, sejak Maret tahun lalu.

Seorang pejabat Bangladesh mengatakan pada Selasa bahwa kematian pertama akibat Covid-19 juga dilaporkan di kamp pengungsi Teknaf Rohingya, salah satu dari dua kamp pengungsi utama di pantai tenggara Cox's Bazar.

Md. Khalid Hossain, penanggung jawab kamp dan wakil sekretaris Komisi Bantuan dan Pemulangan Pengungsi (RRRC), mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pria berusia 67 tahun itu sedang menjalani perawatan penyakit jantung ketika dia tertular virus.

Dia sempat menjalani tes, namun meninggal pada Minggu malam, sebelum hasil tesnya dikonfirmasi sehari kemudian.

Saat ini, ada lebih dari satu juta warga Rohingya berlindung di 34 kamp pengungsi di Cox's Bazar.

Mereka melarikan diri dari negara tetangga Myanmar setelah penumpasan brutal militer pada 2017.

"Sebelumnya, 10 warga Rohingya meninggal karena Covid-19 di kamp pengungsi Ukhiya, sementara 507 pengungsi dipastikan tertular penyakit itu sejak Maret 2020," kata Mohammad Shamsud Douza, pejabat senior RRRC, kepada Anadolu Agency.

Douza mengatakan pemerintah, badan-badan PBB, dan kelompok hak asasi lainnya telah bersiap bersama dengan pengaturan yang diperlukan dan fasilitas perawatan kesehatan bagi para pengungsi di kamp-kamp tersebut.

"Kami secara teratur memantau dan memberikan dukungan tersebut, termasuk fasilitas pengujian sampel Covid-19 di kamp pengungsi," tambah dia.

Menurut Kantor Ahli Bedah Sipil distrik, sebanyak 7.590 orang telah terinfeksi Covid-19 di Cox's Bazar, 89 di antaranya meninggal.

Bangladesh diisolasi hingga 28 April untuk melawan rekor peningkatan infeksi Covid-19.

Menurut kementerian kesehatan negara itu, sejauh ini Bangladesh telah melaporkan setidaknya 10.588 kematian akibat virus dan 727.780 infeksi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.