Dunia, Budaya

Sekjen PBB kutuk serangan rudal Rusia di Odessa, Ukraina

Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak Rusia 'untuk segera menghentikan serangan terhadap situs yang diakui UNESCO,' kata jubir Sekjen PBB, Stephane Dujarric

Tugcenur Akgun  | 24.07.2023 - Update : 26.07.2023
Sekjen PBB kutuk serangan rudal Rusia di Odessa, Ukraina Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. (Foto file - Anadolu Agency)

NEW YORK

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Minggu "mengutuk keras" serangan rudal yang dilakukan oleh Rusia di kota pelabuhan Ukraina, Odessa, yang menewaskan warga sipil dan merusak bangunan Katedral Transfigurasi.

“Selain korban yang mengerikan akibat perang yang merenggut nyawa warga sipil, ini adalah serangan lain di wilayah yang dilindungi di bawah Konvensi Warisan Dunia, yang melanggar Konvensi Den Haag 1954 untuk Perlindungan Properti Budaya dalam Peristiwa Konflik Bersenjata,” kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan tertulis.

Menyoroti UNESCO telah memverifikasi kerusakan pada 270 situs budaya di Ukraina, dia mengatakan "Sekretaris Jenderal prihatin dengan ancaman bahwa perang ini semakin menimbulkan kerusakan terhadap budaya dan warisan Ukraina."

“Sekretaris Jenderal mendesak Federasi Rusia untuk segera menghentikan serangan terhadap kekayaan budaya yang dilindungi oleh instrumen normatif internasional yang telah diratifikasi secara luas,” tambah Dujarric.

Ukraina mengatakan bahwa setidaknya satu orang tewas dan 22 lainnya terluka dalam serangan rudal Rusia semalam di Odessa.

Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan membantah bahwa mereka menyerang gereja tersebut, dan mengatakan bahwa target tersebut “terletak pada jarak yang aman dari kompleks gereja.”

“Perencanaan serangan presisi tinggi terhadap infrastruktur militer dan teroris rezim Kyiv dilakukan berdasarkan informasi yang diverifikasi dan dikonfirmasi dengan hati-hati melalui beberapa saluran, dan dengan sengaja menghindari penghancuran fasilitas sipil serta objek warisan budaya dan sejarah,” kata dari otoritas Rusia itu. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.