Dunia, Budaya

Fotografer pemenang kontes Istanbul Photo Awards sebut foto-foto jadi bukti penderitaan kelaparan di Gaza

'Gambar ini mendokumentasikan momen sulit yang mencerminkan penderitaan ekstrem. Masyarakat di Gaza utara benar-benar menderita kelaparan," kata Mahmoud Zaki Salem Issa, jurnalis foto peraih penghargaan

15.08.2025 - Update : 15.08.2025
Fotografer pemenang kontes Istanbul Photo Awards sebut foto-foto jadi bukti penderitaan kelaparan di Gaza

ISTANBUL

Terkadang gambar seorang jurnalis foto menjadi satu-satunya bukti ketidakadilan dan penderitaan, kata pemenang kategori Kehidupan Sehari-hari di Istanbul Photo Awards.

Istanbul Photo Awards, yang telah diselenggarakan oleh Anadolu untuk ke-11 kali berturut-turut setiap tahun, memberikan penghargaan kepada 29 fotografer dalam 10 kategori.

Seleksi dilakukan berdasarkan sekitar 22.000 kiriman dari seluruh dunia, sebuah bukti meningkatnya prestise kontes ini yang telah menarik lebih dari 20.000 fotografer di seluruh dunia sejak awal.

Fotografer Palestina Mahmoud Zaki Salem Issa dianugerahi hadiah juara pertama dalam kategori Marion Mertens Single Daily Life dengan penggambarannya yang kuat tentang krisis kelaparan di Gaza.

"Foto ini menggambarkan penderitaan manusia yang menderita kelaparan dan kemiskinan, berjuang mencari makanan," ujar Issa kepada Anadolu.

Dalam deskripsi fotonya yang berjudul "Krisis Kemanusiaan: Kelaparan dan Blokade," dia mengatakan: "Kepanikan dan keputusasaan tampak jelas di wajah mereka, masing-masing membawa panci kosong untuk mengamankan kebutuhan hidup sehari-hari."

Gaza Utara menghadapi bencana kelaparan yang parah akibat pengepungan yang berkepanjangan. Kekurangan pangan, kerusakan infrastruktur, dan terblokirnya jalur bantuan menyebabkan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Penderitaan di Gaza mendorong Issa untuk memotret lokasi distribusi makanan gratis dan menangkap penderitaan anak-anak, banyak di antaranya kekurangan gizi.

“Perasaan saya campur aduk antara sedih dan tak berdaya, dan saya juga ingin menyampaikan pesan kepada dunia tentang tragedi ini,” ungkap dia.

Menyoroti betapa seriusnya situasi tersebut, Issa mengatakan bahwa kejadian memilukan itu sangat menyentuh hatinya, karena keluarganya sendiri mengalami penderitaan yang sama.

"Gambar ini mendokumentasikan momen sulit yang mencerminkan penderitaan ekstrem. Orang-orang di Gaza utara sedang menderita kelaparan yang sesungguhnya," ujarnya.

Dia juga mengatakan salah satu aspek tersulit dalam mengabadikan kehancuran adalah kenyataan bahwa ia juga mengalami krisis yang sama.

"Tidak ada transportasi, sehingga saya harus berjalan jauh untuk memotret lokasi distribusi makanan guna menyampaikan penderitaan masyarakat kepada dunia luar," tutur dia.

Kamera sebagai saksi

“Saya merasa gambar ini paling menggambarkan penderitaan rakyat, orang-orang yang berbondong-bondong menerima makanan dan anak-anak yang berteriak-teriak agar bisa mendapatkan makanan,” kata Issa.

Keyakinan Issa akan kekuatan penceritaan visual begitu kuat. Baginya, fotografi bukan sekadar tentang menjadi saksi; melainkan tentang memikul tanggung jawab.

"Fotografi berita adalah kekuatan dahsyat yang patut diperhitungkan. Ia bukan sekadar dokumentasi peristiwa, melainkan alat yang mampu memengaruhi opini publik, mendorong perubahan, dan mengungkap kebenaran," ujar dia.

Issa menggarisbawahi bahwa tidak ada keraguan bahwa fotografi memiliki kekuatan untuk membuat perbedaan di dunia.

"Sebagaimana sebuah gambar saja dapat memberikan dampak yang mendalam, begitu banyak gambar dari Gaza yang memiliki dampak global yang mendalam selama bertahun-tahun," ujar Issa.

Dia juga menyoroti dampak kemajuan teknologi pada foto jurnalisme di zona konflik.

Ia mencatat bahwa penerbitan ultra-cepat memungkinkan berita menyebar secara instan, sementara peralatan modern menyediakan gambar yang lebih jelas, bahkan dalam kondisi yang paling menantang.

Issa menggambarkan reaksinya saat memenangkan penghargaan itu sebagai campur aduk, karena perasaan gembira bercampur sedih atas pemboman, pengepungan, kelaparan, dan kehancuran yang terus terjadi di Gaza.

“Saya berharap foto ini menjadi alasan untuk menghentikan perang terhadap rakyat Gaza,” kata Issa.

Istanbul Photo Awards telah menjadi landasan jurnalisme foto global, merayakan seni penceritaan visual sekaligus menyoroti isu-isu kritis di seluruh dunia.

Kontes tahun ini didukung oleh Turkcell sebagai sponsor komunikasi, Badan Kerjasama dan Koordinasi Turkiye (TIKA) sebagai sponsor acara luar negeri, dan Turkish Airlines sebagai sponsor maskapai.

Informasi lebih lanjut tentang foto pemenang dan anggota juri dapat ditemukan di istanbulphotoawards.com.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın