Türkİye, Dunia

Turkiye kirim 40.000 ton bantuan ke Gaza selama konflik yang sedang berlangsung

Turkiye akan terus meningkatkan pengiriman bantuannya untuk para warga Palestina di Gaza

Burcu Calik Gocumlu  | 08.04.2024 - Update : 17.04.2024
Turkiye kirim 40.000 ton bantuan ke Gaza selama konflik yang sedang berlangsung

ANKARA

Turkiye sejauh ini telah mengirimkan sekitar 40.000 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan berencana akan mengirimkan kapal bantuan kemanusiaan kesembilan yang membawa 3.000 ton bantuan segera setelah hari raya Idul Fitri.

Menurut informasi yang dihimpun oleh koresponden Anadolu, Turkiye menjadi salah satu negara yang memberikan bantuan terbanyak ke Jalur Gaza di tengah serangan Israel.

Negara tersebut akan terus menambahkan pengiriman bantuannya kepada warga sipil tak berdosa yang menghadapi krisis listrik, makanan, dan air bersih, sekaligus melanjutkan diplomasi kemanusiaan di kancah internasional.

Melalui kerja sama antara Bulan Sabit Merah Turkiye dan Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), yang didukung oleh organisasi masyarakat sipil, Turkiye telah mengirimkan sekitar 40.000 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui 13 pesawat dan delapan kapal.

Bulan Sabit Merah Turkiye sedang bersiap untuk mengirimkan kapal bantuan kemanusiaannya yang kesembilan, yang berisi makanan, pakaian, kebersihan, tempat tinggal, perlengkapan bayi, dan barang-barang medis, segera setelah lebaran.

Operasi pemuatan kapal ini saat ini sedang berlangsung di Pelabuhan Internasional Mersin.

Selain itu, Turkiye juga telah mulai mengirimkan bantuan ke Gaza melalui Yordania.

Ada rencana untuk memfasilitasi pengiriman harian 24 truk dari Yordania ke Gaza dalam waktu dekat.

Kampanye bantuan yang diprakarsai oleh organisasi seperti Asosiasi Industrialis dan Aliansi Pengusaha Independen dan Direktorat Yayasan, di samping dukungan dari pemerintah Turkiye, terus menyediakan makanan, pasokan medis, ambulans, dan bantuan tunai ke Gaza.

Selain bantuan kemanusiaan, Bulan Sabit Merah Turkiye mendistribusikan 10.000 makanan hangat setiap hari melalui dapur umum di Rafah.

Para staf bantuan kemanusiaan juga terus mendistribusikan barang-barang bantuan yang mendesak, termasuk paket makanan, tenda, selimut, bahan-bahan kebersihan, pakaian, dan pasokan medis, di Gaza.

Turkiye telah menandatangani perjanjian jangka panjang dengan sebuah perusahaan di Mesir untuk pendistribusian 7 ton air minum setiap hari ke Gaza, demi memenuhi kebutuhan mendesak akan air bersih di wilayah tersebut.

Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza tidak beroperasi sejak 11 Oktober karena kekurangan bahan bakar, yang menyebabkan penutupan rumah sakit dan menghambat upaya pembersihan puing-puing.

Menurut laporan Program Pangan Dunia PBB yang dirilis pada 21 Desember, sekitar 1,1 juta orang di Gaza menghadapi kelaparan parah, dan lebih dari 854.000 orang sangat membutuhkan makanan.

Meski bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza sejak 21 Oktober, hanya sebagian kecil dari kebutuhan pangan penduduk yang terpenuhi.

Fasilitas kesehatan di Gaza telah menghadapi setidaknya 410 serangan dari Israel, yang mana sekarang hanya 10 rumah sakit yang masih beroperasi, enam di selatan dan empat di utara Gaza.

Menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina, terdapat sekitar 50.000 perempuan hamil di Gaza, dengan rata-rata 180 kelahiran per hari.

Serangan Israel sejak awal konflik telah merusak total 464 fasilitas pendidikan, termasuk 142 sekolah hancur total atau rusak parah, berdampak pada 625.000 siswa dan 22.564 guru akibat penutupan sekolah.

Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, sekitar 1,7 juta warga Palestina, setara dengan 75 persen populasi, telah mengungsi ke tempat penampungan di Gaza, dan 1,4 juta orang mencari perlindungan di 155 sekolah yang dikelola PBB.

Tempat penampungan ini, yang penuh sesak dengan rata-rata 150 orang per satu toilet dan 700 orang per satu kamar mandi, menghadapi masalah sanitasi yang parah.

Di sisi lain, ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

Mahkamah Internasional memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza, di mana lebih dari 33.100 orang telah terbunuh.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın