Anadolu resmi buka pameran pertama Istanbul Photo Awards edisi tahun 2025 di Ankara
Dalam sambutan pembukaannya, Karagöz mencatat bahwa setiap foto dalam pameran tersebut merupakan narator bisu dari sebuah emosi, sebuah peristiwa, dan sebuah kesaksian

ANKARA
Ketua Dewan dan Direktur Utama Anadolu Agency (AA) Serdar Karagöz mengatakan Istanbul Photo Awards sekali lagi telah membuktikan kebenaran bahwa setiap bingkai dokumenter bukan sekadar gambar, melainkan bahasa untuk memahami masyarakat dan keadaan dunia.
Anadolu menggelar acara resepsi resmi untuk pameran pertama Istanbul Photo Awards 2025 di Symphony Hall of the Presidential Symphony Orchestra (CSO) di Ankara.
Dalam pidato pembukaannya, Karagoz mengungkapkan bahwa setiap foto dalam pameran tersebut merupakan narator bisu dari sebuah emosi, sebuah peristiwa, dan sebuah kesaksian.
CEO Anadolu mengungkapkan foto milik fotografer Palestina Said Charas berjudul Gaza-Dayru'l-Balah telah dianugerahi hadiah Istanbul Photo Awards, dan dia juga menjelaskan bahwa foto tersebut memperlihatkan seorang ibu dan ayah yang memeluk jenazah anak-anak mereka yang tewas dalam serangan udara Israel.
Menyebut foto serupa dipilih sebagai Foto Tahun Ini pada tahun sebelumnya, Karagöz mengatakan, “Di sini, kita memahami bahwa tidak ada perubahan dalam peristiwa politik global, peristiwa paling menyakitkan di dunia. Kita, jurnalis, reporter, dan jurnalis foto, meninggalkan jejak dalam sejarah, catatan sejarah. Sayangnya, tidak banyak perbedaan antara apa yang kita dokumentasikan pada tahun 2024 dan 2025."
"Rasa sakit, air mata, penderitaan, genosida, pertumpahan darah, dan kekerasan telah meninggalkan jejaknya pada tahun 2025, sama seperti pada tahun 2024, dan terus meninggalkan jejaknya.”
Karagoz menyampaikan bahwa setiap fotografer yang mendokumentasikan perang, krisis, gempa bumi, dan kisah manusia dalam narasi yang membentang dari Gaza hingga Ukraina, dari Damaskus hingga New York, pada dasarnya berbicara tentang sejarah.
“Istanbul Photo Awards sekali lagi menunjukkan kebenaran ini: setiap bingkai dokumenter bukan sekadar gambar, tetapi bahasa untuk memahami masyarakat, untuk memahami dan mengekspresikan keadaan dunia. Saat ini, gambar telah menggantikan kenyataan."
"Pesan yang disampaikan oleh gambar adalah kebenaran. Kebenaran direkonstruksi dalam bayang-bayang representasi. Pada titik ini, foto tidak hanya menjadi dokumen, tetapi juga kekuatan yang membangun makna. Seperti yang ditegaskan oleh para ahli teori komunikasi, alat media tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membentuk persepsi kita tentang dunia,” ujar dia.
Karagoz menuturkan foto-foto seperti "Seorang ayah pengungsi menggendong bayinya di bahunya di Bosnia, Seorang anak melarikan diri selama Perang Vietnam, dan Sebuah tangan kecil menggenggam boneka beruang di bawah reruntuhan di Gaza" bukan sekadar berita, tetapi simbol yang telah berakar dalam ingatan kolektif.
Dia menekankan bahwa platform seperti Istanbul Photo Awards memikul tanggung jawab tidak hanya untuk produksi artistik atau estetika, tetapi juga untuk memori sosial dan representasi media.
Karagoz mengatakan bahwa Anadolu Agency mengemban tanggung jawab ini dengan arsip lebih dari 13 juta gambar dan menekankan lembaganya itu telah menyediakan 100.000 foto dari perang Suriah, 150.000 dari perang Rusia-Ukraina, dan 3.000 dari konflik Iran-Israel kepada dunia.
“Catatan sejarah kami tidak berakhir di situ. Anadolu Agency telah mencatat ribuan peristiwa penting dan momen paling signifikan dalam puluhan kehidupan.”
Karagoz menyampaikan Istanbul Photo Awards juga bertujuan untuk menyoroti nilai dan pentingnya karya fotografer yang menjalankan profesinya dalam kondisi sulit.
“Sejak tahun perdananya, Istanbul Photo Awards telah berkembang menjadi platform global, menarik sekitar 20.000 fotografer dengan total 206.000 foto. Kompetisi tahun ini menampilkan sekitar 22.000 peserta dari seluruh dunia. Partisipasinya sangat luas, dari Brasil hingga Nepal, dari Kanada hingga Nigeria, dan, tentu saja, dari Palestina hingga Jepang. Juri fotografi internasional kami dengan cermat meninjau setiap foto, mengevaluasi momen yang diambil oleh sekitar 2.000 fotografer di 10 kategori berbeda,” sebut dia.
Di akhir pidatonya, Serdar Karagoz menegaskan kembali bahwa "kami masih menerima pendaftaran untuk tahun 2025. Saya berharap kami dapat menyelenggarakan pameran Istanbul Photography Awards 2026 yang memberikan kesempatan dan menyoroti perkembangan positif di kancah internasional."
Setelah pidato CEO Anadolu Karagoz, Direktur Berita Visual Anadolu Aykut Unlupınar menyampaikan informasi kepada para pengunjung tentang karya-karya yang ditampilkan dalam pameran. Sebuah album foto berisi karya-karya pemenang pun dipersembahkan kepada para pengunjung.
Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal TRT Mehmet Zahid Sobacı, Wakil Direktur dan Pemimpin Redaksi Anadolu Yusuf Ozhan, Wakil Direktur Anadolu Oguz Enis Peru, Koordinator Publikasi dan Produksi Anadolu Oguz Karakas, Koordinator Akademisi dan Publikasi AA Yahya Bostan, Duta Besar China untuk Ankara Ciang Shuebin, Duta Besar Panama untuk Ankara Karina Cecilia Arias Fonseca de Giannotti, dan Duta Besar Bosnia dan Herzegovina untuk Ankara Mirsada Colakovic, serta akademisi dan tokoh terkemuka dari dunia pers dan fotografi dunia.