Regional

Ribuan warga Myanmar protes mega proyek bendungan China

Protes itu terjadi hanya beberapa hari setelah kunjungan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi ke Beijing untuk menghadiri KTT Belt and Road Initiative

Pizaro Gozali İdrus  | 23.04.2019 - Update : 24.04.2019
Ribuan warga Myanmar protes mega proyek bendungan China Ilustrasi. (Eko Siswono Toyudho-Anadolu Agency)

Jakarta Raya


Pizaro Gozali 

JAKARTA 

Lebih dari 4.000 warga di Myanmar utara berdemonstrasi untuk memprotes rencana pembangunan bendungan oleh China yang dinilai akan merusak lingkungan dan memberikan keuntungan kecil bagi negara, lansir Channel News Asia pada Senin.

Protes itu terjadi hanya beberapa hari setelah kunjungan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi ke Beijing untuk menghadiri KTT Belt and Road Initiative.

Mantan pemimpin junta militer Myanmar pada 2009 menandatangani perjanjian dengan Beijing untuk membangun bendungan Myitsone di negara bagian Kachin.

Tetapi kemarahan publik mengemuka saat Myanmar mulai melakukan transisi ke arah demokrasi.

Akibat protes publik, proyek senilai USD3,6 miliar atau sekitar Rp50 triliun itu dibatalkan pada 2011.

Jika bendungan 6.000 megawatt itu dibangun di atas Sungai Ayeyarwaddy, hal itu akan membanjiri wilayah seukuran Singapura dan membuat puluhan ribu warga tergusur.

"Myitsone adalah warisan leluhur kami dan kami tidak bisa kehilangannya," kata seorang demonstran, Tang Gun.

Dia mengatakan lebih dari 4.000 warga berpartisipasi dalam demonstrasi itu, sementara ribuan petisi telah ditandatangani sebagai bentuk dukungan.

Laporan World Wide Fund for Nature (WWF) 2018 memperkirakan sekitar 34 juta orang di Myanmar tinggal di lembah Ayeyarwaddy atau total dua pertiga dari populasi negara di Asia Tenggara itu.

Pemerintah Myanmar lima tahun lalu sudah menyarankan agar pembangunan bendungan tersebut tidak dilakukan karena dapat mengubah aliran sungai secara luas.

Suu Kyi sebelumnya juga memprotes pembangunan bendungan sebelum partainya memenangkan pemilu pada 2015.

Namun publik kini khawatir atas perubahan sikap Suu Kyi setelah dia berpidato pada Maret lalu yang meminta warganya melihat bendungan dari sudut pandang luas.

Myanmar adalah bagian penting dari proyek Belt and Road Iniative China senilai USD1 triliun yang mencakup proyek-proyek maritim, kereta api dan jalan di wilayah Asia, Afrika, dan Eropa.

China mengatakan pemimpin dari 37 negara akan hadir dalam KTT 25-27 April di Beijing.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.