Regional

Pertemuan Filipina-China tegaskan komitmen bekerja sama dengan ASEAN

"Filipina menegaskan kembali tekadnya untuk menjaga supremasi hukum, perdamaian, keamanan dan stabilitas di Laut Cina Selatan," kata Departemen Luar Negeri (DFA)

Muhammad Nazarudin Latief  | 24.07.2019 - Update : 25.07.2019
Pertemuan Filipina-China tegaskan komitmen bekerja sama dengan ASEAN Ilustrasi: Laut China Selatan (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA

Filipina dan China bertemu untuk mempersiapkan acara 22nd Foreign Ministry Consultations (FMC), di tengah komitmen negara itu untuk tetap bekerja sama dalam ASEAN dan negosiasi tentang kode etik di Laut China Selatan.

Sebagai koordinator negara untuk hubungan dialog ASEAN dan China hingga 2021, Filipina berkomitmen untuk bekerja sama dengan ASEAN dan China mempromosikan perdamaian dan kemakmuran di kawasan tersebut.

"Filipina menegaskan kembali tekadnya untuk menjaga supremasi hukum, perdamaian, keamanan dan stabilitas di Laut Cina Selatan," kata Departemen Luar Negeri (DFA) seperti dilansir Philstar. 

FMC adalah mekanisme dialog bilateral tahunan di mana Filipina dan China meninjau dan memetakan arah hubungan bilateral, membahas perkembangan kerja sama dan bertukar pandangan tentang isu-isu regional, internasional serta hal-hal lain yang menjadi perhatian bersama.

Wakil Menteri Luar Negeri untuk kebijakan Enrique Manalo dan Wakil Menteri Luar Negeri China Luo Zhaohui memimpin bersama FMC Filipina-China ke 22 pada Selasa di Manila.

Manalo dan Luo membahas kerja sama berbagai bidang kerja sama, termasuk kerja meningkatkan perdagangan, promosi investasi, pengembangan infrastruktur, ilmu pengetahuan teknologi, pengembangan sumber energi terbarukan dan bantuan di bidang pertanian serta perikanan.

Kedua belah pihak juga sepakat memperkuat kolaborasi pertahanan dan penegakan hukum, khususnya dalam memerangi kejahatan lintas negara, narkotika ilegal dan ekstremisme dan terorisme.

Kedua belah pihak juga berkomitmen meningkatkan kedatangan wisatawan dan pertukaran antara kelompok budaya, akademisi dan peneliti, serta kelompok pemuda dan media.

China akan menjadi tuan rumah FMC ke-23 pada tanggal yang disepakati bersama pada 2020, ketika Filipina dan China akan menandai peringatan 45 tahun pembentukan hubungan diplomatik.

AS menimbulkan masalah

Di tengah upaya China memperkuat hubungannya dengan Filipina, negara itu mengecam Amerika Serikat karena meningkatkan kekhawatiran tentang keterlibatan China dalam kegiatan minyak dan gas di Laut Cina Selatan, termasuk kegiatan eksplorasi dan produksi yang sudah berlangsung lama di Vietnam.

China yakin anggota ASEAN tidak akan pernah percaya klaim AS tentang dugaan campur tangan Beijing dengan kegiatan minyak dan gas di Laut Cina Selatan.

Dalam sebuah pernyataan pada 20 Juli, juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo bahwa China menghalangi pembangunan di Laut Cina Selatan melalui cara-cara paksaan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.