Permintaan melemah, batubara Indonesia turun harga
Indeks harga batubara turun dipicu permintaan listrik yang berkurang di negara-negara terdampak pandemi Covid-19

Jakarta Raya
JAKARTA
Permintaan batu bara global menurun setelah konsumsi listrik negara-negara terdampak Covid-19 juga turun mengakibatkan komoditas ini kelebihan pasokan.
Juru bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi mengatakan empat indeks harga batubara menunjukkan penurunan, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900.
Rata-rata indeks bulanan ICI turun 2,66 persen, Platt's turun 2,75 persen, GCNC turun 1,77 persen, NEX turun 0,66 persen.
“Karena itu Harga Batubara Acuan (HBA) yang dipengaruhi keempat indeks tersebut dipastikan juga ikut turun," ujar dia dalam siaran pers.
Turunnya indeks harga batu bara ini terjadi salah satunya dipicu permintaan listrik yang berkurang di negara-negara terdampak pandemi Covid-19.
Menurut dia, kebijakan work from home di beberapa negara mengakibatkan konsumsi listrik di beberapa ibukota dan pusat bisnis menurun yang berpengaruh pada turunnya permintaan batubara.
Dari perhitungan rata-rata keempat indeks tersebut, angka HBA diusulkan menjadi USD65,77 per ton, atau turun USD 1,31 dari HBA Maret yang ada di angka USD67,08 per ton.
Sejak turun pada Januari 2020 yang mencatatkan angka USD 65,93 per ton (turun dari USD 66,30 di Desember 2019), HBA mengalami fluktuasi, naik di Februari (USD 66,89) dan Maret (USD 67,08), dan kembali turun pada April 2020 ini.
HBA April 2020 akan digunakan untuk penjualan langsung (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.