Regional

Filipina perkuat hubungan dengan UE dan Inggris setelah Brexit

Pemerintah minta individu dan perusahaan yang melakukan bisnis di Inggris untuk mencatat perjanjian dan dokumen

Muhammad Nazarudın Latıef  | 05.02.2020 - Update : 05.02.2020
Filipina perkuat hubungan dengan UE dan Inggris setelah Brexit Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Pemerintah Filipina menegaskan kembali komitmennya mengembangkan hubungan dekat dengan Uni Eropa (UE) dan Inggris Raya (Inggris) setelah negara itu keluar dari blok Uni Eropa.

"Departemen Luar Negeri (DFA) tetap berkomitmen untuk mengembangkan hubungan positif dengan Inggris dan Uni Eropa," kata badan itu dalam sebuah pernyataan seperti dilansir PNA.

DFA mendesak individu dan perusahaan yang melakukan bisnis di Inggris untuk mencatat perjanjian penarikan dan dokumen terkait lainnya yang dapat mempengaruhi industri masing-masing.

Inggris secara resmi meninggalkan Uni Eropa setelah ratifikasi Parlemen Eropa atas perjanjian penarikan antara kedua pihak pada 31 Januari.

Efektif 1 Februari hingga 30 Desember, Inggris memasuki masa transisi 11 bulan.

Untuk konvensi, perjanjian, dan pengaturan internasional yang dibuat oleh UE, Inggris akan diperlakukan sebagai Negara Anggota UE dan akan terus terikat oleh peraturan UE selama masa transisi.

Sementara itu, DFA menunda pertanyaan tentang masalah ke Kedutaan Besar Inggris di Manila dan Delegasi Uni Eropa untuk Filipina.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın