Politik

Rusia bantah tudingan Ukraina soal pasukan Rusia serang kotanya sendiri

Menlu Rusia menuduh Kyiv menggunakan senjata yang dipasok Barat terhadap warga sipil, terutama di wilayah tenggara Ukraina, Donbass

Elena Teslova  | 07.07.2022 - Update : 11.07.2022
Rusia bantah tudingan Ukraina soal pasukan Rusia serang kotanya sendiri Menlu Rusia Sergey Lavrov (Foto file - Anadolu Agency)


MOSKOW 

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Rabu menyebut klaim pejabat Ukraina bahwa pasukan Rusia menyerang kotanya sendiri sebagai sebuah "kebohongan".

Lavrov menuduh Kyiv menggunakan senjata terhadap warga sipil, terutama di wilayah tenggara Ukraina, Donbass.

Pada konferensi pers di ibu kota Vietnam Hanoi, Lavrov membantah tuduhan yang mengatakan bahwa Rusia menargetkan kota-kotanya sendiri untuk menghalangi pengiriman persenjataan Barat ke Ukraina.

“Fakta sudah diketahui. Fakta-fakta itu diberikan oleh Kementerian Pertahanan kami setiap hari,” ujar dia.

Apapun klaim otoritas Ukraina, Barat harus menerima tanggung jawab atas kematian warga sipil di Donbass, ujar Lavrov.

“Barat harus menyadari tanggung jawabnya atas kematian warga sipil, terutama di Donbass, (dan) di bagian lain Ukraina di mana rezim Kyiv menggunakan senjata (Barat) ini terhadap warga sipil sebagai sarana intimidasi. Pada umumnya, ini adalah teror negara,” sebut dia.

Pada Minggu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan militer Ukraina menggunakan rudal Tochka-U dengan amunisi tandan dan drone Tu-143 "Reis" untuk menyerang wilayah sipil di kota-kota Rusia Belgorod dan Kursk, yang dekat dengan perbatasan Rusia-Ukraina.

Partisipasi Rusia dalam G-20

Ketika ditanya tentang partisipasi Rusia pada KTT G-20 di Indonesia, Lavrov mengatakan dia tidak tahu apakah ada upaya untuk mencegah Rusia berpartisipasi, tetapi jika ada, otoritas Indonesia tidak akan menyerah, tutur menlu Rusia.

"Kami mendapat undangan dari pihak Indonesia untuk pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri, yang dibuka besok di Bali, dan KTT G20 November mendatang di sana. Jika ada upaya seperti itu, otoritas Indonesia tidak bereaksi terhadap mereka," ujar dia.

Lavrov menambahkan beberapa pertemuan bilateral direncanakan di sela-sela pertemuan G20.

Mengenai rilis pembicaraan rahasia antara presiden Rusia dan Prancis, menteri Rusia mengatakan pejabat negaranya selalu mengadakan pembicaraan sedemikian rupa sehingga mereka tidak pernah malu, tetapi etika diplomatik tidak menyiratkan kebocoran tersebut.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın