BRUSSELS

Merupakan kewajiban moral kami untuk memungkinkan Ukraina menjadi anggota Uni Eropa (UE), kata Ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen baru-baru ini.

Berbicara di Forum Bratislava GLOBSEC 2022, von der Leyen mengatakan "bukan hanya kepentingan strategis kami, tetapi adalah tugas moral kami untuk memungkinkan" bahwa warga Ukraina bergabung dengan UE mengetahui perjuangan berani mereka untuk masa depan mereka.

“Warga Ukraina berjuang dengan sangat berani karena mereka tahu persis” mereka menginginkan “masyarakat yang bebas dan terbuka yang dimiliki oleh komunitas demokratis yang kuat,” tambah dia.

Von der Leyen menjelaskan bahwa Uni Eropa ingin menggabungkan investasi untuk rekonstruksi dengan reformasi kapasitas administrasi, supremasi hukum, dan memerangi korupsi.

Target mereka adalah menciptakan lingkungan bisnis yang menarik “sehingga investor memiliki keyakinan dan kepercayaan dan kembali dan berinvestasi di Ukraina.”

Dia berjanji bahwa Komisi Eropa akan "berdiri di sisi Ukraina dengan semua rekam jejak yang kita miliki, dengan semua pengalaman yang kita miliki" untuk mencapai reformasi yang mengarah ke aksesi Uni Eropa.

Pada saat yang sama, dia mencatat bahwa kecepatan proses aksesi tergantung pada Ukraina dan dukungan blok tersebut juga.

Hanya empat hari setelah Rusia melancarkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy secara resmi menandatangani permintaan negaranya untuk bergabung dengan UE.

Komisi Eropa saat ini menilai kuesioner yang diselesaikan Ukraina dan dikembalikan pada bulan April.

Dalam beberapa minggu mendatang, badan eksekutif UE akan menyampaikan pendapatnya jika negara tersebut dapat menerima status kandidat dan memulai negosiasi keanggotaan sebagai tahap pertama dari proses tersebut.

Para pemimpin UE diharapkan untuk menilai laporan tersebut pada pertemuan puncak mereka berikutnya pada 23-24 Juni.