
Jakarta Raya
JAKARTA
Presiden Rodrigo Duterte dan pendiri Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) Nur Misuari akan bertemu lagi pada 6 Desember untuk membahas konflik di Mindanao, lansir Philippines News Agency pada Rabu.
Senator Christopher Lawrence ‘Bong Go mengatakan Presiden dan pemimpin MNLF telah bertekad untuk menjaga perdamaian di Mindanao.
“Mereka sepakat mengadakan pertemuan baik di Manila, Davao, dan bahkan Zamboanga. Presiden mengatakan tempat pertemuan harus nyaman bagi keduanya pihak yang akan bicara perdamaian,” ujar Go yang juga mantan pembantu khusus Duterte kepada wartawan.
Pemerintah Filipina dan MNLF akan menyelesaikan pembentukan komite koordinasi perdamaian pada bulan Desember.
Duterte, pada pertemuan 23 Agustus lalu dengan Misuari, adalah orang pertama yang menyatakan keinginan menciptakan panel perdamaian antara pemerintah nasional dan MNLF.
Pada 1996, MNLF membuat pakta perdamaian dengan pemerintah yang melahirkan Daerah Otonom Muslim Mindanao (ARMM).
Sejak itu, Nur Misuari diangkat menjadi gubernur hingga ARMM kini digantikan Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM) setelah hasil referendum sepakat meratifikasi UU Organik Bangsamoro.
BARMM ini diinisasi oleh Pembebasan Islam Moro (MILF), kelompok pecahan MNLF.
MNLF, di bawah kepemimpinan Misuari, telah mempertanyakan distribusi jabatan yang dinilai tidak adil di Otoritas Transisi Bangsamoro, badan pemerintahan sementara BARMM.