Tujuh kali gempa vulkanik, status Gunung Agung waspada
Gunung yang berada di kabupaten Karangasem, Bali, ini memiliki ciri khas aktivitas erupsi bersifat eksplosif dan erusif.

Jakarta
Hayati Nupus
JAKARTA
Status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, meningkat dari level normal menjadi waspada sejak Kamis. Peningkatan ini didapat berdasarkan analisis data visual, instrumental dan potensi ancaman bahaya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) mencatat telah terjadi tujuh kali gempa vulkanik dan satu gempa tektonik sejak Rabu hingga Kamis sore.
Badan Geologi telah merekomendasikan agar masyarakat tak beraktivitas di dalam radius tiga kilometer dari kawah gunung atau pada elevasi 1500 mdpl.
Dalam sejarahnya, Gunung Agung memiliki kekhasan aktivitas erupsi bersifat eksplosif dan erusif.
Pada 12 Maret 1963, erupsi Gunung Agung setinggi 8-10 km di atas puncak menghancurkan desa sekitar dan menewaskan sekitar 1100 jiwa. Erupsi ini baru berhenti pada 27 Januari 1964 dengan menyisakan kawah berdiameter 500 m dengan kedalaman 200m.
“Gunung tidak seketika meletus, namun mengeluarkan tanda peningkatan aktivitas vulkanik sebelumnya. Jadi masyarakat bisa tetap tenang dan tak terpancing informasi menyesatkan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho kepada Anadolu Agency, Jumat.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.