Nasional

Polisi kirim 12 kompi pasukan ke Papua Barat

Kepala Divisi Humas Polri M Iqbal menegaskan pasukan tersebut tidak dibekali dengan peluru tajam

Nicky Aulia Widadio  | 21.08.2019 - Update : 21.08.2019
Polisi kirim 12 kompi pasukan ke Papua Barat Ilustrasi: (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengerahkan pasukan tambahan ke Papua Barat sebagai tindak lanjut kericuhan yang terjadi di Manokwari, Sorong dan Fakfak.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M Iqbal mengatakan ada 12 satuan setingkat kompi dari Polda Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tanggera, Maluku, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur yang akan tiba di Papua.

“Bapak Kapolri memerintahkan Asisten Operasional untuk BKO pasukan di Papua Barat di beberapa kota tentunya sesuai perkiraan intelijen,” kata Iqbal di Jakarta, Rabu.

Dia menegaskan pasukan tersebut tidak dibekali dengan peluru tajam.

“Kami ingin mengedepankan upaya komunikasi dengan saudara-saudara kita sesuai dengan SOP,” ujar dia.

Situasi di Manokwari dan Sorong telah kondusif pada hari ini setelah massa menggelar aksi pada Senin hingga Selasa.

Namun pada hari ini kericuhan justru terjadi di Kabupaten Fakfak saat aksi massa yang memprotes perlakukan rasis dan diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.

Massa membakar Pasar Tumburani dan Kantor Dewan Adat Fakfak. Polisi sempat menembakkan gas air mata.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan Polri juga menggeser satu satuan setingkat kompi dari Polda Sulawesi Selatan ke Fakfak.

“Situasi (di Fakfak) sudah terkendali,” kata Dedi.

Sebelumnya pada peringatan Hari Kemerdekaan RI pada Sabtu lalu, 17 Agustus 2019, terjadi penggerebekan di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Pacar Keling, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Penggerebekan dilakukan oleh aparat keamanan diikuti pengepungan Satpol PP dan ormas. Sebanyak 43 mahasiswa digelandang ke Kantor Polres Surabaya.

Diduga penggerebekan dipicu kesalahpahaman setelah Bendera Merah Putih milik Pemerintah Kota Surabaya jatuh di depan asrama. Polisi kemudian memulangkan ke-43 mahasiswa tersebut pada Minggu dini hari.

Dalam pengepungan tersebut, terdengar lontaran kata-kata bersifat rasis terhadap mahasiswa Papua.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.