JAKARTA 

TNI Angkatan Darat (AD) hingga saat ini telah memberikan sanksi berupa pencopotan jabatan terhadap tujuh anggotanya terkait postingan bernada negatif di media sosial.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan enam dari tujuh anggota TNI tersebut diberi sanksi lantaran tidak bisa menjalankan perintah untuk menjaga keluarganya dari tindakan menyalahgunakan media sosial.

Sementara satu anggota lainnya diberi sanksi karena yang bersangkutan menyalahgunakan media sosial.

Tujuh orang di antaranya adalah personel dari Korem Padang, Kodim Wonosobo, Korem Palangkaraya, Kodim Banyumas dan Kodim Mukomuko di Jambi.

Selain dicopot dari jabatannya, enam anggota itu kata Andika diberi sanksi disiplin militer berupa penahanan ringan selama 12 hari.

Sementara satu orang diberi sanksi penahanan berat maksimal 21 hari.

"Karena yang bersangkutan sendiri yang menyalahgunakan sosial media kita jatuh tetap hukuman displin militer tapi penahanan berat maksimal 21 hari," kata KSAD Jenderal Andika di Jakarta pada Selasa.

Andika menambahkan setiap tahunnya TNI Angkatan Darat telah memberi perintah kepada satuan bawah untuk tidak menyalahgunakan media sosial ataupun menyebarkan informasi hoaks.

Sebab, Andika meninginkan agar jangan sampai prajurit TNI AD tidak sejalan.

Meski diberi sanksi, Andika memastikan bahwa anggota tersebut masih mendapatkan kesempatan dalam berkarir sama seperti anggota lainnya yang belum pernah diberikan hukuman disiplin militer.

Kesempatan berkarir itu jelas Andika, karena hukuman yang diberikan bukan merupakan hukuman pidana.

"Kalau mereka ternyata menyadari kesalaahan dan memperbaiki diri maka kita pasti akan berikan kesempatan lagi untuk karir selanjutnya dan sama peluangnya gak ada perbedaan," pungkas dia.