Nasional

Kabut asap masih selimuti wilayah Jambi dan Palembang

Pemerintah Kota Jambi meliburkan PAUD dan TK selama empat hari, serta mengundurkan jam masuk sekolah siswa SD dan SMP akibat kualitas udara tidak sehat

Nicky Aulia Widadio  | 15.10.2019 - Update : 15.10.2019
Kabut asap masih selimuti wilayah Jambi dan Palembang Sebuah pesawat komersial terlihat diselimuti kabut asap di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang 14, 2019. Menurut BMKG kualitas udara di Palembang turun ke level berbahaya. (MUHAMMAD A.F - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

 Kabut asap masih menyelimuti wilayah Jambi dan Sumatera Selatan pada Selasa, 15 Oktober 2019.

Indeks pencemaran udara di wilayah Jambi menunjukkan kategori tidak sehat, sedangkan kualitas udara di Palembang, Sumatra Selatan dalam kategori sedang.

Ada 65 titik panas di Jambi yakni di Muara Jambi, Tanjung Jabung Timur, dan Batang Hari.

Namun menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi, Bayu, kabut asap di Jambi merupakan kiriman dari kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan.

“Kondisi pencemaran udara tidak sehat, karena arah angin dari selatan dari perbatasan Sumatra Selatan mengarah ke Kota Jambi,” kata Bayu, ketika dihubungi, Selasa.

Pemerintah Kota Jambi meliburkan siswa PAUD dan TK selama empat hari, mulai 15-18 Oktober 2019.

Sementara jadwal masuk sekolah siswa SD dan SMP diundur menjadi pukul 08.30 WIB selama hingga Rabu.

Pemerintah juga meniadakan kegiatan olahraga dan aktivitas di luar ruangan untuk sementara waktu.

Warga Kota Jambi, Abdul Gaus, 34 mengatakan kabut asap kembali pekat beberapa hari belakangan.

Langit kuning

Menurut dia, langit di Jambi sampai menjadi kuning pada Senin sore lalu.

“Padahal sebelumnya sudah mendingan, tapi ini parah lagi. Mungkin efek dari Palembang,” kata Gaus.

Sementara itu, kabut asap di Kota Palembang telah menipis pada Selasa. Kabut asap sempat sangat pekat pada Senin lalu hingga level “berbahaya”.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumatra Selatan Ansori mengatakan ada sekitar 200 titik panas di wilayah Ogan Komering Ilir hari ini.

Jumlah titik panas menurun dibanding hari sebelumnya yang mencapai 691 titik.

“Untuk hari ini kondisi di Sumatra Selatan relatif lebih baik dari kemarin karena penurunan hotspot,” kata Ansori.

Selain itu, angin berhembus ke selatan kota Palembang sehingga kabut asap tidak banyak melintasi kota itu.

Ansori mengatakan penanganan di titik-titik panas akan terus dilakukan melalui pemadaman di darat dan water bombing.

Kebakaran hutan dan lahan melanda sejumlah provinsi di Indonesia beberapa bulan belakangan.

Sebanyak 328.722 hektare lahan telah terbakar dan menyebabkan bencana kabut asap di Sumatra Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.