Sumur minyak di Aceh terbakar, 11 orang tewas 43 luka berat

Muhammad Latief 

JAKARTA

Sumur pengeboran minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur terbakar, Rabu sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 11 orang tewas, 43 orang luka berat dan lima unit rumah terbakar akibat kejadian tersebut.

"Hingga kini api belum bisa dipadamkan," ujar Kepala BPBD Aceh Timur Syahrizal Fauzi, Selasa.

Kronologi yang diperoleh dari BPBD Aceh Timur menyebutkan kejadian dimulai sekitar pukul 00.00 WIB saat sumur sedalam 250 meter di Jalan Pendidikan Dusun Kamar Dingin Ds. Pasir Putih mengalami kelebihan produksi hasil minyak mentah. Dari sumur yang dibor secara tradisional itu, minyak dan gas keluar secara bersamaan.

Sekelompok warga kemudian datang untuk mengumpukan minyak di sekitar sumur bor tersebut ke dalam drum.

Pada 01.30 WIB, tiba-tiba terjadi ledakan di sekitar lokasi sumur bor tersebut. Api langsung menyambar lokasi pengeboran dan penampungan minyak.

Semburan api yang besar mengakibatkan puluhan orang di sekitar lokasi terbakar dan tidak sempat menyelamatkan diri. Hingga kini, penyebab ledakan belum diketahui.

Jenazah korban tewas segera dibawa ke puskesmas Ranto Peureulak, sementara korban luka-luka dirujuk ke tiga rumah sakit berbeda yakni RSU Zubir Mahmud di Idi Rayeuk, RS Graha Bunda di Idi Rayeuk, dan RSU Sultan Abdul Azis Syah di Peureulak.

"Ada pengungsian, tapi jumlah dan identitasnya masih didata," ujar Camat Peureulak Syaiful tentang nasib masyarakat sekitar.

BPBD setempat bersama dengan Pertamina saat ini masih berusaha memadamkan kobaran api. Empat unit armada Pemadam Kebakaran bersama personil TNI, Polri, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) telah dikerahkan.