Densus 88 tangkap 22 terduga teroris pasca-penusukan Wiranto
Sebagian besar terduga teroris terkait dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan paham Daesh

Jakarta Raya
JAKARTA
Densus 88 Anti-teror menangkap 22 terduga teroris pasca-penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto pada Kamis lalu.
Para terduga teroris itu ditangkap di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Lampung.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan penangkapan ini untuk mencegah kejadian serupa.
Sebagian besar dari mereka terkait dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi pimpinan Abu Zee yang berafiliasi dengan paham Daesh. Abu Zee sendiri telah ditangkap pada September lalu.
Selain itu, beberapa di antara terduga teroris ini memiliki kontak dengan pelaku penusukan Wiranto di Banten, Abu Rara.
Salah satunya terduga teroris yang ditangkap di Bali berinisial AP mengetahui rencana aksi Abu Rara.
Namun AP juga memiliki rencana serangan teror sendiri bersama anaknya yang berinisial ZA yang berusia 14 tahun.
Densus 88 menyita barang bukti berupa busur panah, bom rakitan, serta bahan-bahan pembuat bom rakitan dari AP dan ZA.
Menurut Dedi, mereka saling berkomunikasi melalui grup di aplikasi pesan instan Telegram.
“Mereka bergerak secara independen untuk ‘amaliyah’ sesuai kemampuan masing-masing, tapi berkomunikasi lewat media sosial,” kata Dedi di Jakarta, Senin.
Sementara dua terduga teroris yang ditangkap di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara terkait dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang menjadi buronan Satgas Tinombala.
Dedi menegaskan penindakan terhadap terduga teroris akan terus dilakukan, terutama menjelang pelantikan presiden pada Minggu, 20 Oktober 2019.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.