Nasional

Jumlah pemudik dengan pesawat turun pada Lebaran 2019

Berdasarkan data di posko mudik Kementerian Perhubungan pada Senin siang, jumlah pemudik turun 31,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu

Nicky Aulia Widadio  | 10.06.2019 - Update : 11.06.2019
Jumlah pemudik dengan pesawat turun pada Lebaran 2019 Penumpang menunggu penerbangan ke kampung halaman untuk merakayan Idul Fitri di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Indonesia pada 31 Mei 2019. (Anton Raharjo - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Nicky Aulia Widadio

JAKARTA

Kementerian Perhubungan mencatat jumlah penumpang pesawat udara menurun saat mudik Lebaran 2019 jika dibandingkan dengan lebaran tahun sebelumnya.

Berdasarkan data di posko mudik Kementerian Perhubungan pada Senin siang, jumlah pemudik turun 31,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Pada H-7 hingga H+4 Lebaran 2019 tercatat jumlah penumpang pesawat sebanyak 2,66 juta orang, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu mencapai 3,89 juta orang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penurunan itu turut dipengaruhi faktor harga tiket dan berkurangnya jumlah pesawat yang beroperasi.

“Saya dengar ada pesawat-pesawat yang tidak dioperasikan. Banyak yang tidak dapat tiket, tentunya juga karena harga,” kata Budi Karya di Jakarta pada Senin.

Menurut dia, permintaan masyarakat terhadap tiket pesawat sebenarnya cukup baik, sehingga penurunannya tidak akan signifikan jika permintaan tersebut bisa terpenuhi.

“Kalau di lebaran itu demand relatif baik, kalau supply-nya ada paling turunnya paling banter 2 persen sampai 3 persen,” ujar dia.

Sebaliknya, jumlah pengguna moda transportasi kereta, bus, dan kapal laut justru meningkat cukup signifikan.

Kementerian Perhubungan mencatat jumlah pemudik yang menggunakan kereta meningkat sekitar 9,4 persen. Angka ini lebih besar dibanding peningkatan di tahun sebelumnya sekitar 2 persen hingga 3 persen.

Selain itu, pengguna bus meningkat 10 persen hingga 15 persen, serta pengguna kapal laut juga meningkat kisaran 10 persen hingga 15 persen.

Pemerintah, kata dia, akan mengintensifkan transportasi umum pada pelaksanaan mudik lebaran berikutnya untuk mengurangi beban kemacetan di jalan lintas.

Berdasarkan pengamatan sejauh ini, dia mengatakan banyak pemudik yang menggunakan angkutan pribadi seperti mobil dan motor meski jumlah pemudik menggunakan kereta, kapal, dan bus meningkat.

“Ke depan kita akan lakukan suatu intensifikasi, kita harapkan ketiganya ini menjadi satu andalan menampung jumlah besar dari pemudik-pemudik ini,” kata Budi Karya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.