Nasional

Jokowi minta prioritas penanganan Covid-19 pada 8 provinsi

Harus ada peningkatan fasilitas rumah sakit khususnya kasur, alat pelindung diri, obat-obatan, ventilator dan kamar isolasi di provinsi-provinsi tersebut

Muhammad Nazarudin Latief  | 13.07.2020 - Update : 14.07.2020
Jokowi minta prioritas penanganan Covid-19  pada 8 provinsi Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) dan Menteri Kesehatan Tewaran Agus Putranto (kanan) memeriksa proses pencegahan virus korona (Covid-19) di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tanggerang, Indonesia pada 13 Maret 2020. Indonesia telah mengkonfirmasi empat kematian dan 69 kasus positif virus korona. (Anton Raharjo - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Presiden Joko Widodo meminta menteri-menterinya memprioritaskan tes, pelacakan dan perawatan Covid-19 pada tujuh provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara dan Papua.

“Concern kita untuk memasifkan testing, tracing dan treatment dengan prioritas khusus di Jatim, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Papua,” ujar Presiden Jokowi, sapaan akrabnya, sebelum rapat percepatan penanganan Covid-19 di Jakarta, Senin.

Presiden Jokowi, juga meminta jumlah tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) ditingkatkan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.

“Harus ditingkatkan jumlah PCR tes dengan menambah laboratorium di daerah dan mobile lab."

"Kita harapkan target yang saya sampaikan bisa tercapai, yaitu 30 ribu dan tracing penelusuran ODP dan PDP,” ujar dia.

Selain itu kata Presiden Jokowi, harus ada peningkatan fasilitas rumah sakit khususnya kasur, alat pelindung diri, obat-obatan, ventilator dan kamar isolasi di provinsi-provinsi tersebut.

“Kalau memang kekurangan agar Kementerian Kesehatan bisa menyampaikan ke Menteri Pekerjaan Umum untuk segera diselesaikan,” ujar dia.

“Kita ingin segera bergerak di lapangan karena kondisi di Jakarta laporan terakhir yang saya terima angka positive rate-nya melonjak dari 4-5 sekarang sudah 10,5 persen. Tolong betul-betul dijadikan perhatian.”

Indonesia kini memiliki 75.699 kasu Covid-19 setelah pada Minggu ada penambahan 1.681 kasus baru.

Sedangkan pasien meninggal dunia mencapai 3.606 orang, setelah bertambah 71 orang.

Jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai negara tertinggi di ASEAN dalam jumlah kasus positif maupun pasien meninggal dunia.

Penambahan kasus terbanyak terjadi di Jawa Timur sebanyak 518 orang, meningkat dari sehari sebelumnya sebanyak 409 kasus.

Selanjutnya di posisi kedua ialah DKI Jakarta dengan penambahan kasus baru sebanyak 404 orang.

Presiden Jokowi mengatakan upaya lain untuk mengatasi lonjakan ini adalah dengan pengendalian perbatasan dan perjalanan serta transportasi lintas wilayah.

“Ini betul-betul harus kita jadikan perhatikan lagi karena imported desease dari luar negeri juga kita lihat meningkat,” ujar dia.

Selain itu kata Presiden Jokowi adalah memasifkan kembali gerakan nasional disiplin protokol kesehatan mengenai jaga jarak penggunaan masker, cuci tangan.

“Dari survei yang kita lihat di Jatim, 70 persen masyarakat tidak menggunakan masker. Saya ingin di Polri, TNI, ormas, relawan, tokoh, di kampus semua digerakkan untuk mengampanyekan sekaligus pengawasannya,” ujar dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın